Pengertian Sloof Bangunan, Fungsi, dan Cara Menghitungnya
Sloof bangunan merupakan salah satu elemen penting yang ada pada sebuah rumah. Konstruksi ini menempel pada bagian pondasi dan memiliki peran untuk menjaga bangunan tetap bisa berdiri tegak. Karena itu, dibutuhkan perhitungan yang tepat dalam membuat sloof bangunan.
Kamu yang ingin membangun rumah atau gedung perlu tahu secara keseluruhan tentang istilah yang satu ini. Untuk itu, cari tahu lebih dalam tentang arti sloof bangunan, fungsinya, hingga cara perhitungan yang tepat di bawah ini.
Pengertian Sloof Bangunan
Sloof adalah struktur yang dibangun di atas pondasi dari sebuah bangunan. Material yang digunakan untuk membuat sloof adalah beton bertulang yang dibuat dengan perhitungan tertentu. Beton ini pun perlu memiliki standar yang baik agar bisa menjaga bangunan bisa berdiri kokoh.
Posisi sloof berada persis di atas pondasi sebuah bangunan. Sloof ini akan menjadi lantai dasar yang menghubungkan pondasi dan lantai atas. Karena itulah, sloof harus dibangun dengan perhitungan yang tepat dan tidak asal-asalan.
Baca juga: Konstruksi Bangunan: Pengertian, Jenis, dan Tahapannya
Fungsi Sloof Bangunan
Secara umum, sloof masih masuk ke dalam pondasi. Namun, struktur ini punya fungsi yang lebih luas lagi. Sloof berfungsi untuk meratakan beban bangunan supaya tidak ada bagian yang punya beban lebih berat. Berikut penjelasan fungsi sloof secara lebih rinci.
1. Menjadi penghubung pondasi dan bangunan
Pondasi tidak akan bisa diteruskan tanpa adanya sloof. Karena itu, sloof berfungsi sebagai perantara antara pondasi bangunan, baik rumah atau gedung, dengan lantai-lantai di atasnya.
2. Penahan beban bangunan
Sloof berfungsi sebagai penahan beban bangunan supaya kerja pondasi tidak terlalu berat. Hal ini akan membuat pondasi bisa terjaga dan terus kokoh.
3. Meratakan beban bangunan
Bukan hanya menjadi penahan beban, sloof juga memiliki fungsi untuk meratakan beban yang akan diterima oleh pondasi. Dengan begitu, beban bangunan yang akan diterima oleh pondasi sama rata dan tidak ada yang berat sebelah.
4. Pengunci dinding rumah
Secara umum, dinding rumah memang kebanyakan hanya terbuat dari bata dan semen. Namun, bisa berdiri tegak dan tidak bergeser. Bagian yang membuat dinding rumah bisa berdiri tegak adalah sloof yang ada di bawahnya.
5. Menjaga lantai rumah
Adanya urugan tanah bisa bisa membuat bagian lantai bergeser. Namun, hal tersebut bisa dijaga oleh sloof bangunan sehingga membuat lantai tidak retak atau bergeser. Bagian ini pun menjaga keramik yang dipasang di lantai rumah.
6. Mengikat kolom
Fungsinya yang ini paling penting, terlebih jika rumah dibangun di atas wilayah rentan bencana. Sloof berfungsi untuk membuat bangunan tetap aman saat terjadi angin rebut, gempa, atau bencana lainnya.
Baca juga: Mengenal Pondasi Cakar Ayam Bangunan Bertingkat
Jenis Sloof Bangunan
Jenis sloof bisa berbeda tergantung dari material yang dipakai. Berikut jenis-jenis sloof yang bisa diaplikasikan pada bangunan.
1. Sloof beton bertulang
Konstruksi ini biasanya dipakai oleh gedung atau rumah. Sloof beton bertulang akan diaplikasikan pada pondasi yang terbuat dari batu kali. Ukuran tinggi dan lebar sloof bermaterial beton bertulang biasanya berukuran hingga 15—20 cm.
2. Sloof batu bata
Kontruksi ini disusun dengan cara melintang dari satu sudut ke sudut lainnya. Setelah itu, ditambahkan dengan campuran semen Portland dan pasir dengan perbandingan 1:4. Namun, konstruksi jenis ini sudah mulai ditinggalkan karena kurang baik dalam mendistribusikan beban.
3. Sloof kayu
Material kayu biasanya dipakai untuk jenis rumah panggung yang memiliki pondasi kayu juga. Konstruksi sloof akan dibuat dengan balok pengapit.
Baca juga: Contoh RAB Bangunan yang Benar dan Cara Membuatnya dengan Mudah
Cara Menghitung Sloof Bangunan
Bagian ini tidak boleh disepelekan dan harus masuk ke dalam Rencana Anggaran Biaya (RAB) bangunan. Berikut cara menghitung konstruksi sloof bangunan.
1. Mulai dengan kebutuhan besi sloof
Hal pertama yang perlu dilakukan adalah menghitung kebutuhan besi yang akan dipakai. Kamu perlu mempertimbangkan faktor diameter, ukuram, panjang, dan jarak saat memasang tulang besi tersebut untuk sloof.
Ambil contoh kamu sedang dalam proyek pembuatan sloof sepanjang 240 meter dengan ukuran 18 x 25 cm. Jadi besi pokok yang dibutuhkan berjumlah 10 buah dengan diameter 15 mm. Selain itu, besi sengkangnya berjarak 20 cm dengan ukuran besi 10 mm.
Perhitungannya bisa dijabarkan sebagai berikut:
Kebutuhan besi 240 x 10 : 12 m (ukuran yang ada di pasaran) = 200 batang
Kebutuhan besi sengkang 10 mm adalah 240 m : 0,2 m= 1.200 buah
Besi balok sloof akan ditimpa beton setebal 4 cm. Jika diketahui ukuran sloof 15 x 20 cm, berikut cara menghitung panjang besi sekang
15 – 8 = 7 cm
20 – 8 = 12 cm
(7 x 2) + (12 x 2) + 4(4) = 54 cm
Jumlah besi sengkak yang harus disediakan adalah 54 x 1200 = 64.800
628 : 12 = 54
Selain itu, siapkan juga kawat beton untuk pengikat sesuai dengan kebutuhan, sekitar 4—5 kg.
2. Menghitung bekisting sloof
Bekisting sloof menggunakan satuan meter persegi yang akan dipasang di kedua sisi nantinya. Kamu perlu mengalikan tinggi dan panjang, lalu dikalikan dua. Sebagai contoh, kamu akan membangun sloof dengan ukuran yang sama di atas pondasi seluas 30 meter.
Bekisting = panjang x tinggi x 2
Bekisting = 30 x 0,2 x 2
Bekisting = 12 meter persegi
3. Menghitung volume sloof
Untuk menghitung volume sloof, kamu perlu mengubah ukurannya dulu menjadi satuan meter. Jika diketahui ukuran sloof 15 x 20 cm, berarti kamu perlu mengubahnya menjadi 0,15 x 0,20 meter.
Setelah itu, kamu perlu menghitung ukuran panjang keseluruhan sloof dari kolom. Setelah itu, gunakan rumus perhitungan volume, yaitu panjang x tinggi x lebar.
Baca juga: Rumus Luas Bangunan dan Cara Tepat Menghitungnya
Menghitung Sloof untuk Rumah 1 Lantai
Bangunan satu lantai akan tetap memerlukan sloof yang kuat untuk menjaganya tetap kokoh. Kamu perlu besi tulangan setidaknya ukuran 8—10 mm untuk membangun rumah satu lantai. Selain itu, dibutuhkan juga besi bagel dengan ukuran 6—8 mm.
Kalau membuat sloof dengan jarak pemasangan 20 cm, besi yang dibutuhkan setidaknya 5 buah per 1 cm. Dengan perhitungan total panjang sloof dan jarak pemasangan 0,2 m, kamu akan mendapatkan jumlah kebutuhan besi begel untuk satu rumah.
Menghitung Sloof untuk Rumah 2 Lantai
Rumah dua lantai memiliki beban yang lebih besar ketimbang satu lantai. Karena itu, perhitungan yang diterapkan pun akan berbeda.
Rumah dua lantai biasanya memakai ukuran sloof 15 x 35 sehingga ukuran besinya pun berbeda. Besi tulangan yang dipakai biasanya memakai ukuran 12 mm dan terdiri dari 6 buah dalam setiap pemasangannya.
Besi begel yang dibutuhkan juga harus berukuran 8 mm dengan jarak sisi tengah 20 cm dan sisi tepinya 10—15 cm. Dengan begitu, jumlah besi yang dibutuhkan pun bisa dihitung dengan tepat untuk satu rumah dua lantai.
Itu dia tadi sejumlah hal yang perlu diketahui tentang sloof bangunan. Kamu yang ingin membangun rumah, baik satu maupun dua lantai, bisa mencari materialnya di Bukabangunan. Temukan seluruh material lengkap untuk membangun konstruksi bangunan, mulai dari sloof, bata, cat, hingga atap dengan harga terjangkau. Kamu juga punya kesempatan untuk menjadi agen alat bangunan dengan bergabung menjadi partner BukaBangunan dan raih keuntungan berlipat.