9 Jenis Semen, Karakteristik, dan Fungsinya untuk Konstruksi
Semen selalu identik dengan proses konstruksi bangunan. Kamu yang ingin membangun rumah pun pasti membutuhkan semen untuk berbagai keperluan. Nah, sudah tahu belum jenis-jenis semen yang biasa dipakai untuk konstruksi bangunan?
Secara umum, semen merupakan material perekat yang terbuat dari campuran kapur dan bahan kimia lainnya. Setelah dicampur dengan air, semen akan mengering dan mampu membuat material bangunan menempel dengan erat. Biasanya semen dipakai untuk merekatkan bata dalam proses pembuatan tembok.
Selain itu, kegunaan semen pun cukup bervariasi tergantung dari jenisnya. Kamu tidak bisa menggunakan satu semen untuk semua keperluan dalam proses pembangunan, loh.
Baca juga: Inspirasi 11 Model Pagar Besi Unik untuk Desain Rumah Minimalis
Jenis Semen dan Fungsinya
Semen memiliki bahan dasar terak semen sekitar 70—95 persen dan campuran gypsum. Terak semen merupakan pembakaran batu kapur, pasir silika, pasir besi, dan tanah liat. Adapun bahan tambahan lain yang membuat semen ini memiliki berbagai jenis semen.
Mengetahui berbagai jenis semen dan kegunaannya bisa buat kamu tahu jenis yang akan digunakan nantinya. Berikut jenis-jenis semen yang sering dipakai untuk proyek pembangunan.
1. Semen Portland
Jenis semen Portland paling populer dan banyak dimanfaatkan untuk pembangunan. Semen ini bisa dijumpai dengan mudah di berbagai toko material dengan harga yang bervariasi. Semua produsen semen pun pasti akan mengeluarkan varian produk ini untuk dijual di pasaran.
Semen Portland sendiri memiliki beberapa varian dengan karakteristik masing-masing. Saat memilihnya, kamu perlu menyesuaikan bangunan seperti apa yang akan dibuat. Pasalnya, semen Portland memiliki tingkat kerekatan yang berbeda-beda.
Varian semen Portland I lebih sering dipakai untuk membangun perumahan dan jalan raya. Semen ini hanya bisa dipakai untuk konstruksi bangunan yang tidak memerlukan syarat khusus.
Untuk varian semen Portland II, cenderung dipakai untuk bangunan yang dibangun di layan dengan hidrasi sedang dan sulfat. Sebut saja rumah di pinggir laut, saluran irigasi, dan bendungan.
Berbeda halnya dengan semen Portland III yang dipakai untuk pembangunan gedung pencakar langit dan jalan tol. Pasalnya, varian semen ini punya ketahanan yang lebih kuat dibandingkan dengan jenis semen lainnya.
Varian semen Portland IV yang sering dipakai untuk bangunan yang paling mengalami perubahan temperatur dengan cepat. Varian semen ini dipakai untuk gedung dan landasan lapangan udara. Selain itu, semen Portland IV juga dipakai untuk membuat tembok DAM.
Adapun semen Portland V yang digunakan untuk pembangunan di wilayah dengan kadar kadar asam sulfat tinggi. Semen ini dipakai untuk pembangunan di kawasan tambang dan wilayah pembangkit nuklir. Semen varian ini sangat tahan dengan kadar asam sulfat tinggi yang lebih dari 0,20 persen.
Baca juga: 10 Jenis Keramik yang Umum Dipakai pada Rumah dan Bangunan Lainnya
2. Semen Portland Pozzolan
Jenis semen selanjutnya Portland pozzolan. Semen ini berasal dari penggilingan terak semen, pozzolan, dan gypsum. Hal ini membuat daya tahan semen pun menjadi lebih kuat dari jenis Portland tipe I.
Kamu bisa menggunakan jenis semen ini untuk membuat kontruksi banguan di wilayah dengan sulfat dan tekanan panas yang sedang. Bangunan di wilayah dermaga dan jembatan biasanya menggunakan jenis semen ini dalam proses pembuatannya.
3. Semen Putih
Jenis semen putih juga terbilang cukup populer dan banyak digunakan. Semen ini juga memiliki tingkat kerekatan yang sangat tinggi. Tekstur acian semen putih pun sangat halus. Selain itu, jenis semen ini tidak mudah retak saat mengering nantinya.
Kegunaannya biasa dipakai untuk menempel atau membuat sambungan keramik. Selain itu, bisa juga dipakai untuk membuat lapisan teras rumah. Kamu pun bisa memanfaatkan semen putih untuk melapisi tembok yang sudah retak.
4. Semen Sumur Minyak
Semen jenis ini memang memiliki karakteristik yang sangat kuat. Ketahanannya bisa menjaga tekstur semen dan kontruksi bagunan pada wilayah yang memiliki asam sulfat yang tinggi. Di samping itu, jenis semen ini pun dapat mencegah air dan minyak di dalam sumur tidak tercampur menjadi satu.
Tidak heran jika nama jenis ini adalah semen sumur minyak. Penggunaannya pun hanya untuk lokasi pengeboran tambang minyak. Semen ini dipakai untuk membuat dinding sumur.
5. Semen Super Masonry
Tidak semua semen digunakan untuk untuk membuat perekat material atau pembuat tembok. Ada juga semen yang hanya dipakai untuk membuat material bangunan lainnya. Salah satunya adalah semen super masonry.
Jenis semen ini biasa dipakai untuk pembuatan paving block, hollow brick, dan tegel. Kekuatan dari semen inilah yang membuatnya dipilih untuk membuat material-material tersebut. Dengan begitu, material yang dibuat pun jadi tidak mudah pecah atau patah.
Namun, ada juga beberapa rumah yang memanfaatkan semen super masonry untuk konstruksi pembangunan rumah. Kekuatannya bahkan digunakan untuk membangun jalur irigasi di sawah dan perkebunan.
Baca juga: 11 Contoh Keramik Kamar Mandi yang Cocok untuk Rumah Minimalis
6. Semen Portland Composite
Serupa dengan semen super mansory, semen Portland composite juga dipakai untuk membuat paving block, beton pracetak, dan konstruksi beton umum lainnya. Dalam proses pembuatannya, semen ini menggunakan hasil penggilingan terak, bahan nonorganic, dan gypsum.
Kekuatan semen ini pun sudah cukup teruji sehingga material bangunan yang dibuat tidak mudah retak atau pecah. Selain itu, semen Portland composite ini sangat kedap air sehingga cocok untuk bangunan yang berdekatan dengan aliran air.
7. Semen Campuran
Kamu tidak akan menemukan semen campuran ini di pasaran. Pasalnya, semen ini hanya bisa ada dengan pesanan khusus. Kamu hanya perlu menyesuaikan kebutuhan semen yang akan digunakan dalam konstruksi bangunannya.
Semen campuran ini dirancang untuk kebutuhan pembangunan yang berbeda dari biasanya. Sebut saja pembangunan jembatan atau bangunan lain yang berada di atas laut. Contohnya adalah jembatan Suramadu yang menghubungkan Pulau Jawa dan Pulau Madura.
Semen yang dibutuhkan harus kuat menahan air laut sekaligus ombak yang menerpanya setiap saat. Karena itu, campuran yang dihasilkannya juga harus pas sesuai kebutuhan.
8. Semen Antibakteri
Semen antibakteri merupakan semen Portland yang dicampur dengan bahan antibakteri. Percampuran ini dimaksudkan untuk menahan pertumbuhan bakteri setelah semen digunakan dalam konstruksi bangunan. Konstruksi yang dipakai pun akan lebih kuat dari bakteri yang bisa merusak atau mengotori bangunan nantinya.
Jenis semen ini paling sering dipakai untuk lantai pabrik makanan. Pasalnya, seluruh ruangan dalam pabrik makanan harus terjaga kehigienisannya. Selain itu, semen antibakteri juga dipakai untuk kolam ikan dan kolam renang karena dipakai oleh makhluk hidup.
9. Semen High Alumina
Seperti namanya, jenis semen ini sangat kuat menahan serangan asam dalam tanah. Kamu bisa menggunakan semen ini untuk membuat beton yang tahan panas tinggi dan korosi. Sayangnya, jenis semen high alumina tidak tahan dengan alkali.
Baca juga: Inilah Pengertian Mortar dan Fungsinya pada Sebuah Konstruksi
Itu dia berbagai jenis semen yang bisa digunakan untuk konstruksi bangunan. Kamu juga bisa menjadi penyedia atau distributor bahan bangunan untuk semua jenis semen yang ada di atas dengan mudah, loh. Manfaatkan aplikasi BukaBangunan untuk membangun usaha toko material bangunan sekarang juga.
Kamu bisa dapatkan stok material bangunan, mulai dari semen, bata ringan, hingga perlengkapan kelistrikan di BukaBangunan. Harga yang ditawarkan juga sangat terjangkau dan ada promo gratis ongkos kirim juga. Tunggu apa lagi? Dapatkan keuntungan berlipat dengan membuka toko material!