Ketahui Jenis-jenis Baja Ringan Beserta Kegunaannya untuk Renovasi Rumah
Penggunaan baja ringan kini makin marak digunakan banyak orang sebagai material pembangunan mulai dari atap, sampai rangka rumah. Maklum, baja ringan memiliki keunggulan bahan yang kokoh namun memiliki bobot yang lebih ringan, sehingga lebih mudah mengakomodasi kebutuhan pelanggan.
Namun tahukah kamu bahwa ada banyak jenis baja ringan yang beredar di pasaran dengan fungsi yang berbeda pula. Pemilihan jenis baja ringan yang tepat akan membantu kamu dalam proses pembangunan rumah secara efisien, aman, dan tahan lama, hingga bisa menghemat biaya pembangunan. Dan jika kamu adalah pengusaha yang ingin berjualan bahan material terbaik seperti baja ringan, kamu bisa menjadi supplier bahan bangunan dengan gabung Bukabangunan agar lebih untung.
Jenis Baja Ringan dan Fungsinya
Baja ringan adalah baja dengan bobot yang ringan, tetapi memiliki kekuatan dan ketahanan serupa baja pada umumnya. Dengan menggunakan bahan dasar carbon steel atau galvalum, baja memiliki daya tahan yang kuat waktu dan korosi. Selain itu, campuran aneka macam unsur kimia seperti karbon, mangan, aluminium, zink (seng), silikon, tembaga, dan sebagainya dalam proses pembuatannya membuat baja ini menjadi ringan.
1. Bondek
Bondek adalah salah satu jenis baja ringan yang paling banyak beredar di pasaran yang biasa digunakan sebagai rangka baik pada tulangan dengan satu arah. Dengan sifatnya yang kuat, bondek juga biasa digunakan untuk menahan beban dari tekanan beton, atau sebagai penyangga rangka atap, hingga alternatif pelapis coran.
Sementara karena cara pasang dan bongkar bondek yang relatif mudah, ia juga berfungsi untuk menggantikan tripleks.
Harga bondek bervariasi berbeda-beda, ada yang menjual dalam bentuk satuan atau per buah, ada pula yang satu pak, dan ada yang menjual dalam keadaan sudah dirakit.
2. Canal atau C
Sesuai namanya, jenis baja ringan canal dapat diidentifikasi dari bentuknya yang mirip huruf C yang kaku. Jika kita dua canal saling dihadapkan maka akan membentuk persegi atau kotak.
Dengan bentuk huruf C, canal yang digabungkan satu sama lain juga bakal makin memperkokoh sehingga membuatnya makin tahan lama. Tak heran, jenis baja ringan ini kerap digunakan sebagai penyusun rangka atap dan kanopi rumah, gedung, atau bangunan lainnya.
Canal termasuk jenis baja ringan yang kuat dan tahan lama untuk menahan atap, kanopi, serta langit-langit rumah dari berbagai fenomena cuaca. Sementara jenis baja ringan ini harganya berkisar antara Rp 50.000 sampai Rp 80.000, tergantung kualitas.
3. Hollow
Jenis baja ringan selanjutnya adalah hollow yang terbuat dari besi galvalum atau galvanis. Untuk membedakannya dengan jenis baja ringan lainnya, hollow memiliki ciri khas kopong di bagian isi atau dalamnya.
Bentuk hollow berupa balok dengan ujung-ujung yang membentuk persegi panjang. Persis seperti puzzle atau legi yang bisa membentuk huruf T, atau L, dan lainnya.
Hollow biasa digunakan sebagai bahan baku pintu pagar, atap, kanopi, plafon baik glass reinforced concrete (GFC) atau glass-fibre reinforced concrete (GFRC) serta plafon gypsum, tak jarang juga hollow dijadikan material rangka teralis modern.
Sementara harga Hollow sangat bervariasi, tergantung kuantitas atau seberapa banyak kita mau beli dan kualitas produk.
4. Kaso atau Truss
Kaso atau truss merupakan salah satu jenis baja ringan yang juga biasa digunakan sebagai rangka atap, bedanya dengan baja ringan lainnya, kaso memiliki ketebalan antara 0,75-1 milimeter sehingga tepat untuk menaruh genting atau permukaan atap dengan mulus.
Berbahan dasar zink (seng) yang memiliki kepadatan molekul cukup rapat sehingga cukup kuat, kaso juga biasa digunakan untuk memperkuat kondisi tiang dan kuda-kuda gorden.
Namun dengan fleksibilitasnya sehingga memudahkan instalasi, kaso juga cocok digunakan sebagai bahan bagunan komersial maupun rumah. Apalagi biasanya kaso yang dijual di pasaran juga telah terdapat anti karat sehingga makin meningkatkan durabilitasnya.
Bentuk baja ringan ini mirip dengan hollow atau gabungan dari dua baja ringan bondek. Kamu yang membutuhkan jenis baja ringan ini bisa membelinya dengan harga mulai dari Rp 90.000 hingga Rp 160.000.
5. Reng
Berbeda dengan jenis baja ringan lainnya, istilah reng mengacu kepada bilah-bilah dari bambu, kayu, hingga logam yang dipasang melintang untuk penahan atau sangkutan genting pada kasau.
Namun kini reng juga telah diproduksi dengan bahan baja ringan, Karena semakin sedikit pasokan reng alami, reng baja ringan dapat menjadi opsi untuk para pemilik rumah atau bangunan lainnya
Bentuk reng trapesium dengan ukuran tipis dan berat yang ringan. Meski lebih tipis dari reng alami seperti bambu dan kayu, reng baja tetap memiliki daya tahan yang amat kuat.
Proses produksinya cukup lama dan biaya yang tidak sedikit. Para produsen reng biasa menguji reng baja ringan mereka dengan cara merendamkannya ke air untuk melihat kekuatan dari reng tersebut, sehingga ia akan lebih kuat terhadap karat dan memiliki ketahanan yang panjang.
Karena telah lazim digunakan, tampilan jenis baja ringan reng membuat struktur bangunan menjadi lebih modern, dan futuristik. Untuk ketebalan sekitar 0.40 sampai 0.45 milimeter, reng baja ringan dikenai harga Rp20.000 sampai Rp40.000.
6. Spandek
Jenis baja ringan selanjutnya adalah spandek yang berbentuk seperti lembaran. Jenis baja ringan ini biasanya memiliki desain yang estetik dan sangat mudah instalasinya. Oleh karenanya, spandek kerap digunakan sebagai penutup atau lapisan luar kerangka seperti pada atap rumah atau kanopi.
Fleksibilitas dan sisi estetik ini pula yang membuat spandek mulai dikenal dengan keindahan dan kecepatan proses instalasinya. Apalagi spandek juga hadir dengan beragam pilihan warna sehingga makin menambah daya tarik.
Tak jarang pula spandek digunakan sebagai pelapis dinding untuk makin memperkokohnya. Sama seperti baja ringan lain, spandek berbahan ringan, kuat, tahan lama, dan anti karat atau korosi.
Namun, spandek memiliki sejumlah kelemahan seperti, daya serap sinar matahari yang tinggi sehingga saat kondisi terik ruangan akan sangat panas. Pun sebaliknya, saat terjadi hujan, suara yang dihasilkan dari gemuruh hujan akan sangat bising. Maklum, jenis baja ringan ini bukanlah peredam suara yang baik, justru malah memperbesar suaranya.
7. Taso
Jenis baja ringan ini sejatinya merupakan brand dari salah satu produsen baja terbesar yaitu Taso. Seiring maraknya penggunaan, istilah taso pun melebur menjadi salah satu jenis baja ringan.
Taso memiliki dua bentuk, satu bentuk disebut profil A yang berwujud trapesium seperti huruf A dan bentuk lainnya berupa profil B menyerupai setengah persegi panjang seperti jenis baja ringan reng. Profil A berfungsi untuk mengikat profil B.
Agar kerangka atap kokoh, beragam baja ringan termasuk taso perlu dimanfaatkan karena taso dapat menguatkan kuda-kuda kerangka. Nantinya, pemasangan permukaan atap bisa berjalan baik dan merekat pada kerangkanya.
Carilah taso yang tipis karena akan terlihat lebih indah dan modern. Contoh produk taso adalah Truss C.75, Truss C.100, Reng 32.45, dan lain-lain.
Itu dia berbagai jenis baja ringan untuk keperluan konstruksi rumah, gedung, atau bangunan lainnya. Perdalam lagi kelebihan dan kekurangan soal masing-masing baja ringan ketika akan merancang kerangka konstruksi.
Setelah mengetahui terkait jenis baja ringan dan fungsinya, kini kamu bisa menentukan pilihan terbaik sesuai kebutuhan dan biayamu, jangan sampai salah ya!