Bukan Baja Biasa, Apa Itu Stainless Steel?
Mulai dari diandalkan sebagai fondasi bangunan hingga dipergunakan sebagai peralatan makan seperti sendok, garpu, dan lainnya, stainless steel punya banyak manfaat. Sebab, stainless steel merupakan material kuat yang anti-karat. Lalu apabila kamu adalah pengusaha yang ingin memulai bisnis bahan bangunan atau usaha material bahan bangunan, kamu bisa gabung Bukabangunan untuk dapatkan stok jualan material terbaik dan termurah.
Sebenarnya, apa, sih, stainless steel itu? Dan mengapa jenis logam ini lebih unggul dibanding dengan logam-logam lainnya? Yuk ketahui apa itu stainless steel!
Pengertian Stainless Steel
Stainless steel atau yang kini keren disebut sebagai baja nirkarat adalah jenis baja yang memiliki sifat tahan karat atau korosi karena kandungan kromium yang tinggi. Kromium memungkinkan terbentuknya lapisan pasif yang melindungi baja dari korosi atau oksidasi yang tidak diinginkan.
Ketahanannya yang mumpuni terhadap karat ini membuat stainless steel yang ditemukan pada awal abad ke-20 dan digunakan di berbagai industri seperti konstruksi, otomotif, peralatan rumah tangga, menjadi pilihan utama, dan terus berkembang penggunaannya hingga kini.
Mulai dari industri konstruksi, di mana stainless steel digunakan untuk membuat atap, dinding, dan struktur bangunan lainnya. Hingga sebagai material pembuatan peralatan dapur seperti panci, wajan, dan alat makan karena sifatnya yang tidak bereaksi dengan makanan.
Stainless steel juga digunakan dalam industri otomotif untuk membuat bagian mesin seperti knalpot, saluran bahan bakar, dan sistem pendingin. Karena sifatnya yang tahan karat, stainless steel juga digunakan dalam lingkungan yang mengalami korosi seperti kapal, offshore, dan industri kimia.
Mengapa stainless steel memiliki banyak sekali keunggulan? Apa itu komposisi stainless steel yang membuatnya bisa menjadi pilihan utama berbagai keperluan industri. Simak penjelasan berikut ya.
Apa Saja Komposisi Stainless Steel?
Komposisi stainless steel umumnya terdiri dari besi, kromium, nikel, dan sejumlah elemen lainnya seperti mangan, karbon, silikon, dan molibdenum. Kandungan kromium dalam stainless steel dapat bervariasi dari 10% hingga 30%, tergantung pada jenis stainless steel yang dibuat.
Untuk lebih jelasnya berikut adalah komposisi yang biasa digunakan dalam membuat stainless steel:
1. Kromium
Kromium adalah unsur utama yang memberikan sifat tahan karat pada stainless steel, dan kandungan kromium dalam stainless steel dapat berkisar dari 10,5 hingga 30 persen.
Apa itu kromium stainless steel? Kromium adalah logam berwarna abu-abu seperti baja berkilau yang bersifat keras, tahan pengusaman, dan memiliki titik lebur tinggi.
2. Nikel
Logam dasar lainnya dalam memproduksi stainless steel adalah nikel, apa itu nikel pada stainless steel? Nikel adalah logam transisi yang bersifat keras namun cukup mudah untuk dibentuk.
Nikel merupakan unsur yang penting dalam komposisi stainless steel karena memberikan kekuatan dan ketahanan terhadap korosi. Kandungan nikel dalam stainless steel dapat berkisar dari 8 hingga 25 persen.
3. Molibdenum
Unsur selanjutnya adalah molibdenum yang berfungsi untuk meningkatkan kekuatan dan ketahanan stainless steel terhadap korosi. Apa itu molibdenum stainless steel? Ia merupakan logam yang hanya dapat ditemukan dalam mineral dengan tingkat oksidasi tertentu.
Molibdenum merupakan salah satu logam yang memiliki titik lebur tinggi, makanya sering dijadikan paduan baja.
4. Mangan
Berbeda dengan logam-logam sebelumnya yang dimanfaatkan untuk membentuk tingkat ketahanan terhadap korosi yang tinggi, apa fungsi mangan pada stainless steel itu? Ia digunakan untuk meningkatkan kekuatan terhadap aus.
5. Silikon
Seperti mangan, silikon juga digunakan sebagai logam yang menambah daya tahan stainless steel terhadap aus. Apa stainless steel itu dapat diproduksi tanpa silikon? Bisa namun biaya yang dibutuhkan akan lebih besar, sebab silikon juga dapat membantu proses produksi menjadi lebih efisien.
Jenis Stainless Steel
Komposisi stainless steel yang tepat sangat penting dalam menentukan sifat dan kinerja bahan tersebut. Oleh karena itu, pemilihan jenis stainless steel yang tepat harus memperhatikan aplikasi dan lingkungan kerjanya.
Dengan memahami komposisi stainless steel, kamu dapat memilih jenis stainless steel yang tepat untuk aplikasi yang spesifik dan memastikan bahwa produk atau konstruksi kita akan bertahan dalam jangka waktu yang lama.
Penggunaan stainless steel terus meningkat seiring dengan perkembangan teknologi dan inovasi di berbagai industri. Keunggulannya yang tahan karat dan kuat menjadikannya bahan yang sangat dihargai dan sangat dibutuhkan dalam berbagai aplikasi.
Lantas apa jenis stainless steel yang ada, perhatikan penjelasan berikut ya!
1. Austenitik
Austenitik adalah jenis stainless steel yang paling umum digunakan. Sifatnya yang tahan karat, mudah dibentuk, dan dapat dilas membuatnya cocok untuk berbagai aplikasi.
2. Ferritik
Sementara stainless steel jenis ini memiliki kandungan kromium yang lebih rendah dari austenitik. Sifatnya yang mudah dipoles dan tahan karat membuatnya cocok untuk aplikasi dekoratif.
3. Martensitik
Jenis stainless steel yang paling kuat dan tahan aus. Sifatnya yang sulit dilas membuatnya lebih cocok untuk aplikasi dengan beban berat.
4. Duplex
Sedangkan jenis stainless steel jenis ini memiliki kandungan kromium dan nikel yang sama banyaknya. Sifatnya yang kuat dan tahan karat membuatnya cocok untuk aplikasi di lingkungan yang korosif.
5. Presipitasi
Terakhir adalah stainless steel jenis pengerasan presipitasi yang mengandung krom, nikel, dengan tambahan tembaga, aluminium, dan titanium. Dengan komposisi ini, jenis stainless steel ini memiliki tingkat ketahanan korosi paling mumpuni dan kekuatan tinggi pada temperatur tinggi.
Oleh karenanya, jenis stainless ini menjadi andalan pada industri-industri yang membutuhkan ketahanan pada suhu ekstrem seperti industri pesawat terbang hingga untuk memenuhi kebutuhan pesawat luar angkasa.
Keunggulan Stainless Steel
Dengan komposisi dan variasi jenis yang sangat beragam untuk banyak aplikasi, penggunaan stainless steel makin banyak dimanfaatkan. Lantas apa keunggulan stainless steel dibandingkan material-material logam lainnya?
1. Tahan Karat
Sifat tahan karat adalah salah satu karakteristik utama dari stainless steel. Bahan ini memiliki lapisan permukaan yang tidak bereaksi dengan udara atau air, sehingga mencegah terjadinya karat atau korosi.
2. Tahan Aus
Stainless steel juga memiliki sifat tahan aus yang sangat baik, yang berarti bahwa bahan ini dapat menahan tekanan, keausan, dan tahan terhadap gesekan.
3. Daya Tahan Tinggi
Selain tahan karat dan aus, stainless steel juga memiliki daya tahan yang tinggi terhadap suhu tinggi, tekanan, dan kerusakan fisik lainnya. Oleh karena itu, bahan ini sangat cocok untuk digunakan di lingkungan yang memerlukan daya tahan yang tinggi.
4. Keamanan Tinggi
Stainless steel juga sangat aman untuk digunakan dalam aplikasi medis atau makanan karena sifatnya yang tidak bereaksi dengan bahan kimia atau makanan.
5. Mudah dibentuk
Meskipun stainless steel sangat kuat, bahan ini juga mudah dibentuk dan diproses, membuatnya sangat fleksibel dalam penggunaannya.
6. Variatif
Terdapat berbagai jenis stainless steel yang memiliki karakteristik yang berbeda. Misalnya, jenis austenitik sangat tahan karat dan mudah dibentuk, sementara jenis martensitik sangat kuat dan tahan aus.
7. Ramah Lingkungan
Penggunaan stainless steel juga ramah lingkungan karena bahan ini dapat didaur ulang dan memiliki umur yang panjang.
8. Estetika
Stainless steel juga memiliki estetika yang menarik dan dapat memberikan tampilan yang modern dan elegan pada produk. Bahan ini juga mudah untuk dijaga dan dipelihara dibandingkan dengan logam lainnya.
Seperti itulah serba-serbi soal apa itu stainless steel, semoga artikel ini bermanfaat untuk kamu ya.