Pondasi Adalah: Pengertian Bangunan dan Jenis-jenisnya
Kalau ditanya bagian bangunan yang paling penting, sudah pasti jawabannya adalah pondasi. Bagian ini punya peran penting dalam menjaga sebuah bangunan untuk tetap kokoh berdiri dan bisa dipakai hingga puluhan tahun. Karena itu, pembuatan pondasi harus selalu diperhatikan perhitungannya sekaligus bentuknya.
Kamu yang ingin membangun rumah, gedung, atau jalanan perlu mengetahui lebih dalam tentang apa itu pondasi. Cari tahu juga tentang jenis pondasi hingga cara membuat pondasi untuk rumah. Yuk, perdalam pengetahuan kamu tentang pondasi dari informasi di bawah ini.
Pengertian Pondasi Bangunan
Pondasi adalah struktur bangunan paling bawah yang dibuat untuk menahan beban dari sebuah bangunan. Struktur bangunan ini berfungsi untuk menjaga bangunan tetap bisa berdiri tegak saat terjadi guncangan (gempa bumi) maupun pergeseran tanah.
Beban yang akan ditahan oleh pondasi tentu saja semua material yang dipasang di atasnya. Bukan hanya itu, pembuatan pondasi juga harus memperhitungkan jumlah orang yang akan masuk dan menggunakan bangunan tersebut.
Dalam pembuatannya, kamu perlu menggali tanah dengan kedalaman tertentu. Kedalaman yang dipilih ini harus melihat dari jenis, luas bangunan, dan jumlah lantai yang akan dibangun di atasnya. Makin tinggi dan luas bangunan, tentunya pondasi yang dibangun pun harus lebih dalam.
Faktor yang Menentukan Jenis Pondasi Bangunan
Pemilihan pondasi juga harus melihat banyak faktor dan aspek lain yang mengikutinya. Berikut sejumlah hal yang perlu diperhatikan dalam pemilihan jenis pondasi.
1. Kondisi tanah
Keadaan tanah paling diperhatikan saat melakukan pembangunan. Hal ini akan sangat berpengaruh dengan tipe pondasi yang akan digunakan nantinya. Kamu perlu melihat jenis tanah, parameter tanah, serta kedalaman tanah yang bisa digali saat membuat pondasi.
2. Kondisi beban bangunan
Kamu perlu melihat batasan-batasan yang bisa ditopang oleh pondasi. Hal ini menyangkut beban struktur bangunan atas, arah gaya beban yang muncul dari bangunan, serta penyebaran total beban ke bagian bawah.
3. Kondisi lingkungan sekitar
Jangan abaikan kondisi lingkungan di sekitar lokasi pembangunan. Pasalnya, hal ini akan berpengaruh besar pada keselamatan pekerja saat mulai membangun pondasi. Sebut saja tanah yang mudah bergeser atau longsor jika dikerjakan dengan alat berat.
4. Total biaya dan waktu pengerjaan
Bagian ini juga tidak kalah penting. Pondasi yang baik tentunya harus memperhitungkan material yang digunakan dan waktu pengerjaan yang tepat. Hindari memilih material yang ekonomis untuk pondasi hanya demi mendapatkan harga yang paling murah.
Baca Juga: Mengenal Pondasi Cakar Ayam Bangunan Bertingkat
Jenis Pondasi Bangunan
Pondasi memiliki beragam jenis yang harus disesuaikan dengan jenis bangunannya. Berikut jenis-jenis pondasi sekaligus kelebihan dari masing-masing pondasi bangunan yang bisa dibangun.
1. Pondasi Dangkal
Pondasi dangkal adalah jenis pondasi yang akan menopang beban bangunan secara langsung. Jenis pondasi ini dipilih jika bangunan dibuat di atas lapisan tanah pendukung yang jaraknya relatif jauh dari dasar pondasi.
Disebut pondasi dangkal (shallow foundation) karena dasar pondasi memiliki kedalaman yang sama atau kurang lebar dari pondasinya. Pondasi ini dipakai jika bagian tanah tidak dekat dengan air tanah atau sungai sehingga pengerjaan bisa dilakukan dalam kondisi kering.
Berikut jenis pondasi dangkal:
- Pondasi lajur batu kali, yaitu pondasi yang dibuat dengan pasangan batu kali yang tidak mudah retak atau hancur. Batu kali ini akan dipadukan dengan semen dan pasir supaya bisa menahan beban yang kuat.
- Pondasi plat, yaitu pondasi yang terbuat dari beton bertulang. Pondasi telapak ini dipakai untuk mendukung dari masing-masing titik beban.
- Pondasi plat menerus, suatu bentuk yang terbuat dari pengembangan pondasi plat karena ada bagian yang saling overlap. Nantinya kolom-kolom tersebut akan dihubungkan antara satu dan plat lainnya.
- Pondasi sumuran, yaitu pondasi yang dipakai pada dasar tanah yang baik agak dalam posisinya. Pondasi sumuran digunakan jika ada bahaya pada bagian dasar tanah karena ada arus air atau lapisan tanah yang keras.
-
Pondasi rakit, yaitu pondasi plat beton yang dibuat dengan luas yang sama dengan bangunan yang ada di atasnya. Pondasi ini dipakai pada tanah yang lunak sehingga menggunakan pondasi telapak yang sisinya berdekatan satu sama lain.
2. Pondasi dalam
Pondasi dalam adalah pondasi yang meneruskan beban bangunan ke bagian dasar tanah. Pondasi ini dipakai jika tanah yang dipakai untuk pondasi yang tidak memiliki dukungan cukup untuk menahan beban berat di atasnya.
Berikut jenis pondasi dalam.
- Pondasi tiang pancang, yaitu pondasi yang bisa dipakai untuk konstruksi darat yang memiliki struktur tanah rawa, air, tanah rendah, dan laut. Pondasi tiang panjang ini dibagi lagi menjadi bahan pembuatnya, mulai dari kayu, beton, baja, hingga komposit.
- Pondasi tiang bore pile, yaitu pondasi yang ditempatkan hingga kedalaman tertentu. Setelah itu, pondasi akan dicor dengan beton pada lubang. Pondasi ini juga disebut pondasi sumuran yang dipakai untuk bangunan besar.
- Pondasi tiang franki, yaitu pondasi yang dibuat dengan menancapkan alat khusus dengan tekanan tinggi ke dalam tanah. Hal ini akan membuat tiang lebih solid dan kuat.
- Pondasi melayang, yaitu pondasi yang sering dipakai di atas tanah lunak yang kurang stabil. Pondasi ini dipasang ke atas permukaan tanah seperti seperti perahu yang mengambang.
- Pondasi kombinasi, yaitu jenis pondasi yang menggabungkan dua atau lebih pondasi pada sebuah bangunan. Dengan begitu, beban bisa lebih disebarkan ke banyak titik.
Baca Juga: Inilah Cara Mengetahui Ukuran Pondasi Batu Kali untuk Rumah Tinggal
Syarat Pembuatan Pondasi
Pembangunan pondasi sudah diatur dalam peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 29/PRT/M/2006 tentang Pedoman Persyaratan Teknis Bangunan Gedung. Berikut syarat-syarat yang harus diketahui dalam membuat pondasi sesuai tipe bangunan.
1. Dasar pondasi cukup lebar dan dibangun di atas tanah asli yang keras.
2. Tidak membangun pondasi di atas tanah yang terlalu keras dan lembek secara bersamaan
3. Pondasi wajib dipasang di bawah seluruh dinding bangunan dan bawah kolom pendukung yang berdiri dengan bebas di atas tanah.
4. Pondasi harus dirangkai antara satu dan lainnya dengan balok sloof kopel.
5. Pondasi dibuat dari bahan tanah dan mampu menahan gaya desak yang ada pada bangunan dan tanah.
6. Pondasi harus dapat menyesuaikan diri dengan perubahan geometri konstruksi bangunan
7. Pondasi harus memenuhi syarat standar perlindungan lingkungan yang ada
Baca Juga: 3 Cara Menghitung Kebutuhan Semen untuk Bangun Rumah
Itu dia seluk-beluk tentang pengertian pondasi serta jenis-jenisnya. Kamu bisa mulai membuat pondasi dengan memilih bahan material terbaik. Beli semua material terbaik dengan harga terjangkau di Bukabangunan. Kamu juga punya kesempatan untuk jadi langsung menjadi partner BukaBangunan supaya bisa mulai berjualan material bangunan sendiri.