Beranda

Kategori

Artikel

Jadi Partner

3 Cara Menghitung Kebutuhan Semen untuk Bangun Rumah

Uji Agung Santosa
Gambar: Cara Menghitung Kebutuhan Semen untuk Bangun Rumah (Pexels)
Gambar: Cara Menghitung Kebutuhan Semen untuk Bangun Rumah (Pexels)

Mengetahui cara menghitung kebutuhan semen dengan tepat akan membuat proses pembangunan rumah lebih lancar. Perhitungan yang dilakukan juga harus tepat dan bukan hanya mereka tanpa rumus yang benar. Jika meleset, semen yang dibeli bisa kurang atau malah kelebihan.

Bukan cuma itu, perhitungan yang kurang tepat bisa membuat pondasi bangunan tidak kokoh hingga dinding rumah yang mudah bergeser. Nah, cari tahu cara menghitung kebutuhan semen dan alasannya kamu perlu melakukannya dengan tepat di bawah ini.

Alasan Perlu Menghitung Kebutuhan Semen

Proyek pembangunan rumah bisa jadi sangat besar untuk siapa pun karena membutuhkan dana yang tidak sedikit. Karena itu, kamu perlu melakukan perhitungan yang benar-benar tepat. Ini dia alasan menghitung kebutuhan semen perlu dilakukan.

 

1. Menghemat waktu pengerjaan

Salah satu alasan perlu menghitung kebutuhan semen tentu saja supaya jumlah yang sudah dibeli tidak mengalami kekurangan. Kekurangan bahan baku bisa jadi penghambat proyek, baik renovasi maupun membangun rumah.

Saat bahan baku kurang, mau tidak mau kamu harus membeli semennya lagi di toko material. Hal ini bisa memperpanjang waktu pengerjaan proyek yang sedang dijalankan.

2. Menghemat biaya pengerjaan

Bukan hanya waktu yang bisa dihemat, kamu juga bisa menghemat budget pembangunan rumah. Perhitungan ini akan menjaga kamu dari membeli sak semen yang terlalu banyak. Semen yang terlalu banyak tentunya akan tidak akan bisa dipakai sampai ada momen renovasi rumah selanjutnya.

3. Mendapatkan campuran semen yang tepat

Kegunaan semen yang paling mendasar adalah bahan untuk membuat pondasi. Semen ini nantinya akan dicampur dengan air, batu, dan material lainnya. Saat perbandingan semen yang digunakan kurang, pondasi pun akan menjadi kurang kokoh.

Hal serupa pun bisa terjadi saat menggunakan semen untuk plester dinding. Semen yang terlalu sedikit akan membuat bata terasa kopong dan murah roboh.

Baca juga: Semen Padang: Jenis Produk, Keunggulan, dan Harganya

Jenis-Jenis Semen yang Bersertifikat SNI

Jenis-jenis semen
Gambar: Sak Semen

Dalam memilih semen, kamu juga perlu mempertimbangkan kualitas dari semen tersebut. Caranya dengan melihat sertifikat SNI yang dimiliki oleh setiap semen. Berikut jenis semen yang sudah sesuai dengan SNI dan bisa diandalkan untuk proyek pembangunan.

1. Ordinary Portland Cement (OPC)

Semen OPC merupakan jenis semen yang paling sering dipakai untuk proyek pembangunan, baik rumah, gedung, maupun fasilitas umum.

2. Portland Pozzolana Cement (PPC)

Jenis semen ini punya daya tahan yang lebih kuat sehingga sering dipakai untuk pembangunan jalanan, bendungan, maupun jembatan.

3. Rapid Hardening Cement

Semen ini sering dipakai untuk pembangunan konstruksi beton karena memiliki bahan kapur yang sangat tinggi sehingga mudah mengeras.

4. Quick Setting Cement

Semen yang satu ini sering dipakai untuk pembangunan di bawah permukaan air.

5. White Portland Cement

Semen putih punya kandungan mangan dan besi yang cukup tinggi sehingga sering dipakai untuk keperluan dekorasi.

6. Semen Mortar

Semen ini memiliki komposisi pasir, filler, dan bahan kimia lain yang membuat campurannya jadi lebih cepat mongering.

Baca juga: Info Lengkap, Macam-macam, dan Harga Semen untuk Distributor Semen

Cara Menghitung Kebutuhan Semen

Cara Menghitung Kebutuhan Semen Yang Tepat
Gambar: Perhitungan Kebutuhan Semen Yang Tepat

Perhitungan bisa dilakukan dengan melihat sejumlah aspek yang ada dalam proses pembangunan. Berikut langkah-langkah yang perlu ada dalam menghitung kebutuhan semen dengan benar.

1. Cara Menghitung Kebutuhan Semen untuk Plester Dinding

  • Melakukan pengukuran luas ruangan

Cara pertama yang bisa dilakukan untuk mencari tahu kebutuhan semen adalah mengukur luas ruangan yang ada di dalam bangunan. Kamu bisa memulai dengan membuka cetak biru dari proyek bangunan tersebut yang menampilkan panjang dan lebar dari setiap ruangan dalam rumah.

Dari situ, kamu bisa mulai menghitung kebutuhan semen dari masing-masing ruangan tergantung dari dimensi yang digambarkan. Langkah selanjutnya adalah menggunakan kalkulator beton supaya perhitungan yang dilakukan lebih presisi.

Berbeda halnya jika kamu mau memperbaiki dinding atau melakukan renovasi untuk memasang keramik. Kamu perlu melakukan pengukuran ulang sebuah ruangan supaya mendapatkan nilai yang tepat. Kamu bisa menggunakan pita pengukur dan kalkulator supaya mendapatkan angka yang tepat.

Kamu pun perlu mengukur setiap sisi dari sebuah ruangan. Beruntung jika ruangan yang ingin direnovasi berbentuk kotak atau persegi panjang. Kamu tinggal mengalikan panjang dan lebar dari ruangan tersebut untuk mendapatkan luas ruangan.

  • Menghitung kebutuhan semen per meter persegi

Setelah tahu kebutuhan semen untuk ruangan, lanjutkan pengerjaan dengan menghitung kebutuhan semen per meternya. Caranya dengan mengalikan kebutuhan semen dengan jumlah semen yang dibutuhkan.

Ambil contoh untuk 1 meter persegi ruangan, kamu membutuhkan semen sebanyak 10 kg. Jika total luas ruangan yang ada berjumlah 20 meter persegi, berarti kamu membutuhkan 200 kg semen.

  • Menghitung jumlah sak semen yang dibeli

Semen biasanya dijual dengan satuan sak. Jika ditanya 1 sak semen berapa kg? Jawabannya bisa berbeda. Ada produsen yang menjual 1 sak semen seberat 40 kg, ada juga yang bobotnya 50 kg.

Nah, jika semen yang dibutuhkan berjumlah 200 kg, itu artinya kamu butuh 4 sak semen dengan ukuran 40 kg. Perhitungannya bisa didapatkan dengan membagi kebutuhan semen dengan bobot semen dalam satu sak.

Baca Juga: 9 Jenis Semen, Karakteristik, dan Fungsinya untuk Konstruksi

2. Cara Menghitung Kebutuhan Semen untuk Pondasi

Cara menghitung kebutuhan semen untuk pondasi
Gambar: Cara Menghitung Kebutuhan Semen untuk Pondasi

Pondasi jadi bagian yang paling penting dalam sebuah bangunan. Kamu perlu membuatnya dengan benar supaya bisa memenuhi standar dan bangunan bisa tahan lama. Tentunya cara yang dilakukan berbeda dengan menghitung kebutuhan semen untuk plester dinding.

Kamu perlu mengetahui dulu panjang, lebar, hingga ketebalan pondasi yang ingin dibuat. Ambil contoh, kamu mau membuat pondasi dengan panjang 38 m, lebar 25 cm, dan tebal 25 cm. Lalu, berat jenis beton bertulang yang digunakan adalah 2.400 kg/m persegi

Berikut perhitungan untuk menentukan jumlah kebutuhan semennya.

Volume pondasi: 38 m x 0,25 m x 0,25 m = 2.375 meter kubik

Volume pondasi x berat jenis beton bertulang: 2.375 x 2400 = 5.700.000

Kebutuhan semen: 1/6.5 x 5.700.000 kg = 876,9 kg

Kebutuhan semen dalam sak: 876,9 kg : 40 kg = 22 sak

3. Cara Menghitung Kebutuhan Semen untuk Lantai

Cara Menghitung Kebutuhan Semen Untuk Lantai
Gambar: Cara Menghitung Kebutuhan Semen Untuk Lantai

Sudah ada standardisasi konstruksi yang berlaku di Indonesia. Dalam standar tersebut, disebutkan bahwa butuh 10 kg untuk memasang lantai berukuran 1 meter persegi. Kebanyakan ruangan di sejumlah rumah memiliki ukuran sekitar 4 x 3 meter.

Tentu saja kamu perlu mencari luas dari ruangan yang ingin dibuatkan lantainya. Berikut cara untuk menghitung kebutuhan semen untuk memasang lantai.

Luas lantai: 4 x 3 = 12 meter persegi

Kebutuhan semen: 12 x 10 = 120 kg

Kebutuhan sak semen: 120 kg : 40 kg = 3 sak

Baca Juga: Semen Padang: Jenis Produk, Keunggulan, dan Harganya

Itu dia cara menghitung keperluan semen dalam proyek pembangunan rumah. Dapatkan semen yang sesuai dengan kebutuhan kamu di Bukabangunan.com. Ada banyak merek semen yang sudah berlisensi SNI yang bisa didapatkan dengan harga terjangkau. Kamu juga bisa dapat kesempatan untuk menjadi agen alat bangunan dengan bergabung menjadi partner BukaBangunan dan raih keuntungan berlipat.

Yuk, download sekarang!

Download di Google Play Store
Artikel terkait lainnya
Hadiah Total Rp20 Juta! Kumpulkan poin, dan Menangkan Hadiahnya

Hadiah Total Rp20 Juta! Kumpulkan poin, dan Menangkan Hadiahnya

1 November 2023

Ukuran Kran Air Standar yang Banyak Dipakai dan Fungsinya 

Ukuran Kran Air Standar yang Banyak Dipakai dan Fungsinya 

1 November 2022

Pondasi Adalah: Pengertian Bangunan dan Jenis-jenisnya

Pondasi Adalah: Pengertian Bangunan dan Jenis-jenisnya

19 Maret 2024

Pengertian Kontraktor Bangunan, Tugas, Tips Memilih, dan Jasa yang Diberikannya

Pengertian Kontraktor Bangunan, Tugas, Tips Memilih, dan Jasa yang Diberikannya

12 Maret 2024

Perbandingan Semen dan Pasir yang Tepat agar Bangunan Kokoh

Perbandingan Semen dan Pasir yang Tepat agar Bangunan Kokoh

12 Maret 2024

3 Cara Menghitung Kebutuhan Semen untuk Bangun Rumah

3 Cara Menghitung Kebutuhan Semen untuk Bangun Rumah

1 Maret 2024

Terbaru
Tips Memilih Ukuran Paving Block dan Jenisnya untuk Halaman Rumah

Tips Memilih Ukuran Paving Block dan Jenisnya untuk Halaman Rumah

2 Mei 2024

Rekomendasi Bata Ringan Pagar Hebel Unik dan Menarik untuk Ditiru

Rekomendasi Bata Ringan Pagar Hebel Unik dan Menarik untuk Ditiru

2 Mei 2024

10 Kreasi Pagar dari Hebel yang Bagus dan Bisa Dicoba

10 Kreasi Pagar dari Hebel yang Bagus dan Bisa Dicoba

2 Mei 2024

Mengenal Fungsi, Jenis, dan Ukuran Seng Gelombang

Mengenal Fungsi, Jenis, dan Ukuran Seng Gelombang

2 Mei 2024

Mengenal Ukuran Paku, Jenis dan Fungsinya untuk Bahan Bangunan

Mengenal Ukuran Paku, Jenis dan Fungsinya untuk Bahan Bangunan

2 Mei 2024

Mengenal Ukuran Genteng Berdasarkan Jenis dan Perhitungannya

Mengenal Ukuran Genteng Berdasarkan Jenis dan Perhitungannya

1 Mei 2024

Ini Jenis dan Ukuran Kaca yang Cocok untuk Bangunan dan Rumah

Ini Jenis dan Ukuran Kaca yang Cocok untuk Bangunan dan Rumah

30 April 2024

Ini Ukuran Triplek Standar Per Lembar Beserta Harganya

Ini Ukuran Triplek Standar Per Lembar Beserta Harganya

30 April 2024

10 Ide Pembatas Ruangan dari Triplek yang Simpel

10 Ide Pembatas Ruangan dari Triplek yang Simpel

30 April 2024

WhatsApp logo consisting of a green circle containing the outline of a white speech bubble with a white telephone icon in it