Sering Salah Kaprah, Inilah Perbedaan Mur dan Baut yang Harus Kamu Tahu!
Penggunaan mur dan baut yang seringkali menjadi satu bagian yang tidak terpisah membuat dua alat pengencang ini sering dianggap sebagai komponen yang sama. Padahal keduanya adalah hal yang berbeda, perbedaan mur dan buat juga nyatanya sangat signifikan dalam hal bentuk dan fungsinya.
Secara sederhana, mur adalah komponen yang memiliki lubang berulir. Aplikasi mur memang hampir selalu digunakan bersama dengan baut agar fungsinya sebagai pengikat dapat optimal.
Sedangkan baut juga merupakan komponen pengikat dengan badan berulir. Badan berulir ini yang dalam aplikasinya dipasang dengan ulir pada mur. Dan apabila kamu adalah seorang pengusaha yang ingin memulai bisnis toko material, kamu bisa gabung di Bukabangunan untuk dapatkan stok jualan bahan bangunan terbaik dan menguntungkan.
Perbedaan Mur dan Baut
Mur dan baut adalah dua jenis komponen penting dalam konstruksi dan perakitan benda, terutama di bidang teknik mesin dan konstruksi. Kedua jenis komponen ini sering digunakan bersama-sama atau secara terpisah untuk mengikat dua atau lebih benda yang terpisah.
Aplikasi antara dua komponen ini yang sering dilakukan secara integratif yang sering membuat orang sering mengabaikan perbedaan mur dan baut dari aspek bentuk, fungsi, dan lainnya. Agar tak salah kaprah lagi, yuk simak perbedaan mur dan baut dalam penjelasan berikut.
1. Bentuk
Perbedaan mur dan baut pertama adalah dari bentuknya. Mur adalah komponen berbentuk silinder dengan cincin pengencang alias kepala mur di salah satu ujungnya. Kepala mur ini biasanya memiliki berbentuk heksagonal untuk memungkinkan mur dipasang dengan menggunakan kunci mur.
Di sisi lain, baut memiliki kepala dan badan pada seluruh panjangnya, dan biasanya terhubung ke benda lain dengan penggunaan mur.
2. Fungsi
Sementara perbedaan mur dan baut selanjutnya adalah soal fungsi. Mur berfungsi sebagai pengikat dua benda bersama-sama. Ketika mur ditempatkan pada sebuah benda, mur kemudian dipasang dengan menggunakan kunci mur sehingga kepala mur dapat bergerak untuk mengamankan benda yang lain.
Di sisi lain, baut berfungsi sebagai penghubung antara dua benda yang terpisah. Baut ditempatkan pada benda yang satu, kemudian dikaitkan dengan benda yang lain dengan menggunakan mur. Baut dan mur digunakan bersama-sama untuk memastikan benda yang terikat tetap aman.
3. Material
Meski kerap diaplikasikan secara bersamaan, perbedaan mur dan baut juga bisa dilihat dari material pembuatnya. Material Mur dan baut juga dapat terbuat dari berbagai bahan, termasuk baja, stainless steel, kuningan, dan aluminium.
Bahan yang digunakan tergantung pada aplikasi dan lingkungan kerja di mana mur dan baut akan digunakan. Sehingga baut dengan material kuningan bisa saja digunakan bersamaan dengan mur berbahan aluminium, tak melulu harus sama.
4. Aplikasi
Perbedaan mur dan baut keempat adalah tentang aplikasi. Aplikasi mur hampir sepenuhnya harus dilakukan dengan baut. Sebaliknya, baut dapat diaplikasikan tanpa penggunaan mur, ini membuat baut memiliki penggunaan yang lebih banyak dan lebih luwes dibandingkan mur.
5. Ukuran
Perbedaan mur dan baut terakhir adalah soal ukuran, di mana ukuran mur dan baut berbeda. Ukuran mur ditentukan oleh diameter dan panjangnya, sementara ukuran baut ditentukan oleh diameter dan panjang badannya.
Selain itu, mur juga dapat digolongkan sebagai mur tunggal atau mur ganda. Mur tunggal hanya memiliki satu cincin pengencang, sedangkan mur ganda memiliki dua cincin pengencang.
Jenis-jenis Mur
Setelah memahami perbedaan mur dan baut yang paling mendasar, kamu kini perlu mengetahui jenis-jenis mur dan baut. Nah berikut daftarnya:
1. Mur Heksagonal
Jenis mur ini merupakan yang paling umum digunakan karena penggunaannya yang paling sering di masyarakat. Mur heksagonal memiliki kepala dengan enam sisi untuk dipasangkan dengan kunci mur.
2. Mur Heksagonal Flange
Sementara jenis ini sejatinya mirip dengan mur heksagonal biasa, namun memiliki flange atau sejenis tonjolan pada bagian bawah mur yang biasanya digunakan untuk mengikat baut pada roda.
3. Mur Kastel
Jenis mur selanjutnya adalah mur kastel atau castle nut yang dinamakan karena bentuknya yang seperti kastel. Jenis mur ini biasanya juga dilengkapi dengan pin yang akan dipasang pada ujung baut pada aplikasinya. Tujuannya agar mur ini tidak terlepas dari baut. Jenis mur ini biasanya digunakan untuk kebutuhan mesin-mesin kendaraan bermotor.
4. Mur Bersayap
Jenis mur selanjutnya adalah mur dengan sayap, jenis mur ini bisa dipasangkan tanpa menggunakan kunci mur, karena pada bagian kepalanya terdapat tuas untuk mengencangkan mur hanya dengan tangan.
5. Capped Nut
Sementara jenis mur terakhir adalah capped nut yang merupakan mur dengan sebuah tutup pada ujungnya guna melindungi atau memastikan ikatan antara mur dan baut tidak terkontaminasi dari luar.
Namun perlu dipastikan, untuk menggunakan capped nut, kamu perlu menggunakan baut dengan panjang badan yang sesuai agar ikatannya kuat dan lebih tahan lama.
Jenis-jenis Baut
Selain berbeda dengan mur, baut juga memiliki beberapa varian. Berikut penjelasannya:
1. Baut Hex
Jenis baut hex merupakan baut yang paling umum yang ada, dengan kepala berbentuk segi enam atau heksagonal, atau variasi lainnya seperti segi empat atau segi delapan. Dengan bentuk kepala segi enam, aplikasi baut hex biasanya memerlukan kunci pas, atau kunci inggris untuk mengencangkan baut.
Adapun jenis baut ini sering digunakan pada komponen-komponen mesin kendaraan bermotor atau sejumlah elektronika besar. Baut hex biasanya memiliki ulir yang relatif pendek.
2. Baut Jangkar
Jenis baut jangkar biasanya memiliki panjang atau diameter yang besar, karena umumnya digunakan pada pekerjaan-pekerjaan Industrial berkala besar. Jenis baut jangkar didesain untuk menyambungkan komponen kepada permukaan keras seperti beton, baja, dan lainnya.
Untuk kebutuhan rumah tangga, jenis baut jangkar biasanya digunakan saat pengecoran struktur fondasi, atau saat perawatan untuk pembuatan saluran.
3. Baut Kereta
Jenis baut ini memiliki kepala berbentuk kubah dan ujung badan yang mendatar dengan ulir di setengah badan baut. Jenis baut ini memiliki fungsi biasanya untuk mengikat material antar logam atau antara logam dengan kayu.
Makanya jenis baut ini seringkali digunakan untuk sebagai alat dalam mengikat antar komponen di furnitur, atau kebutuhan konstruksi rumah.
4. Baut Mata
Baut mata alias eye bolts, juga merupakan jenis yang cukup unik. Tak seperti baut pada umumnya yang memiliki kepala menonjol berbentuk segi empat hingga heksagonal, jenis baut ini berbentuk lingkaran tegak dengan lubang di tengahnya.
Dengan lubang tersebut, jenis baut ini bisa digunakan untuk menggantung beban, atau menjadi jangkar pengikat dengan baut atau material lainnya seperti kabel, kawat, selang, dan lainnya.
5. Baut Arbor
Sebagaimana telah dijelaskan aplikasi baut biasanya digunakan dengan mur, nah jenis baut arbor juga demikian, namun yang menarik baut arbor memiliki mur pipih atau sering disebut washer yang terintegrasi dengan badan baut.
Sehingga aplikasi pengencangan dengan baut ini juga bisa dilakukan dengan mengencangkan bagian washer. Jenis baut ini biasanya digunakan di perkakas-perkakas elektronik seperti gergaji mesin.
6. Baut Elevator
Apakah kamu pernah melihat jenis baut yang ketika dipasang tanpa kelihatan alias rata dengan permukaan. Jika iya berarti kamu sedang melihat jenis baut elevator yang memiliki ciri khas kepala baut yang tipis dan rata membulat.
Dengan karakteristik tersebut, jenis baut ini biasanya dapat diaplikasikan tanpa alat bantu. Dengan kepala yang terkesan menyatu dengan permukaan material, jenis baut ini sering digunakan untuk mengunci perabotan, sehingga memberikan efek tanpa sambungan yang estetik.
Itulah perbedaan baut dan mur yang perlu kamu ketahui. Jadi mulai sekarang, kamu sudah tidak akan menyebut baut sebagai mur atau sebaliknya, kan? Stop salah kaprah, ya!