Pelajari Fungsi Jangka Sorong agar Pengukuranmu Makin Presisi
Kamu tentu sangat akrab dengan mistar, atau meteran sebagai alat ukur linear. Namun tahukah kamu bahwa untuk pekerjaan-pekerjaan yang membutuhkan pengukuran dengan sangat presisi kamu tidak disarankan untuk menggunakan mistar atau meteran. Sebab akurasi dua alat ukur tersebut kurang presisi. Untuk mengatasinya, diciptakan lah alat bernama jangka sorong yang dapat memiliki akurasi hingga 0,02 mm atau 0,001 inci.
Dengan fungsi jangka sorong yang dapat melakukan pengukuran dengan sangat presisi, alat ini kemudian menjadi prioritas untuk digunakan sebagai alat ukur dalam berbagai industri mulai dari manufaktur, otomotif, hingga kebutuhan-kebutuhan pada laboratorium. Dan apabila kamu adalah seorang pengusaha yang ingin mencari peluang usaha material bangunan, kamu bisa gabung di Bukabangunan untuk dapatkan stok jualan bahan bangunan terbaik dan menguntungkan.
Sebab, fungsi jangka sorong tak hanya untuk menjadi alat ukur linear, karena beberapa satuan juga dapat diukur oleh jangka sorong. Untuk lebih memahami fungsi jangka sorong, yuk simak penjelasan berikut.
Fungsi Jangka Sorong
Jangka sorong adalah alat ukur yang sering digunakan di bidang teknik, manufaktur, dan konstruksi. Alat ini berfungsi untuk memberikan pengukuran yang lebih akurat dan presisi dibandingkan dengan pengukuran manual menggunakan penggaris atau mistar biasa.
Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih lanjut mengenai fungsi jangka sorong dan aplikasinya dalam berbagai bidang, sebagai berikut:
1. Mengukur Dimensi Linear
Fungsi jangka sorong utamanya adalah untuk mengukur dimensi linear suatu objek, seperti panjang, lebar, dan kedalaman. Dalam pengukuran ini, jangka sorong memberikan hasil yang lebih presisi dan akurat dibandingkan dengan pengukuran manual. Hal ini sangat penting dalam bidang teknik dan manufaktur, di mana kesalahan pengukuran kecil dapat berdampak besar pada kualitas produk.
2. Mengukur Diameter
Fungsi jangka sorong juga dapat digunakan untuk mengukur dimensi linear, jangka sorong juga dapat digunakan untuk mengukur diameter dalam suatu objek, seperti lubang atau celah. Dalam pengukuran ini, jangka sorong dilengkapi dengan jangka pengukur kedalaman yang memungkinkan pengukuran yang lebih akurat.
3. Mengukur Ketebalan
Karena dapat mengukur diameter jangka sorong juga dapat digunakan untuk mengukur ketebalan suatu objek. Dalam pengukuran ini, fungsi jangka sorong digunakan sebagai penggaris untuk mengukur jarak antara dua permukaan objek. Dengan menggunakan skala nonius, jangka sorong dapat memberikan hasil pengukuran dengan akurasi hingga 0,02 mm atau 0,001 inci.
4. Mengukur Sudut
Selain untuk mengukur dimensi linear, fungsi jangka sorong juga dapat digunakan untuk mengukur sudut suatu objek. Dalam pengukuran ini, jangka sorong dilengkapi dengan skala sudut yang memungkinkan pengukuran sudut dengan akurasi tinggi.
5. Multifungsi
Karena dapat melakukan pengukuran pada banyak bidang, fungsi jangka sorong memiliki aplikasi yang luas di berbagai bidang, seperti teknik, manufaktur, konstruksi, dan laboratorium.
Dalam bidang teknik, jangka sorong digunakan untuk mengukur dimensi komponen mesin dan alat. Di bidang manufaktur, jangka sorong digunakan untuk memastikan kualitas produk dan menjaga presisi dalam proses produksi.
Di bidang konstruksi, jangka sorong digunakan untuk mengukur dimensi bangunan dan struktur. Sedangkan di laboratorium, jangka sorong digunakan untuk mengukur dimensi dan ketebalan sampel.
Bagian-bagian Jangka Sorong
Fungsi jangka sorong sebagai alat ukur pada beragam bidang dapat dilakukan karena alat ini memang didesain secara khusus untuk multifungsi. Agar dapat memahami cara kerja jangka sorong lebih detail lagi, yuk simak bagian-bagian apa saja yang ada pada sebuah jangka sorong:
1. Rangka
Rangka merupakan bagian utama yang memiliki fungsi pada jangka sorong sebagai kerangka utama alat tersebut. Rangka ini terbuat dari bahan logam yang kuat dan kokoh untuk memberikan dukungan yang diperlukan saat melakukan pengukuran.
2. Lengan Statis
Sementara lengan tetap adalah bagian jangka sorong yang melekat pada rangka dan tidak dapat bergerak. Lengan ini berfungsi pada jangka sorong untuk digunakan sebagai patokan tetap dalam pengukuran, dan biasanya terletak di sisi kiri jangka sorong.
3. Lengan Dinamis
Sementara lengan dinamis persis seperti lengan statis, namun dapat bergerak untuk menyesuaikan panjang atau kedalaman bidang yang diukur. Fungsi lengan dinamis pada jangka sorong ini dapat bergerak maju dan mundur pada rangka untuk memungkinkan pengukuran yang lebih presisi. Lengan geser biasanya terletak di sisi kanan jangka sorong.
4. Skala Utama
Skala utama adalah bagian dari jangka sorong yang terletak pada rangka. Skala ini berfungsi pada jangka sorong untuk menunjukkan ukuran dalam satuan milimeter atau inci, dan digunakan sebagai patokan utama dalam pengukuran.
5. Skala Nonius
Selain skala utama, juga terdapat skala nonius yang berfungsi pada jangka sorong untuk meningkatkan akurasi pengukuran hingga 0,02 mm atau 0,001 inci. Skala nonius juga dapat digunakan untuk menghitung diameter atau ketebalan suatu objek.
6. Jangka Pengukur Kedalaman
Sebagaimana namanya, jangka pengukur kedalaman memiliki fungsi pada jangka sorong untuk mengukur kedalaman suatu objek. Bagian ini terdiri dari sebuah batang yang dapat digerakkan maju dan mundur pada rangka jangka sorong.
7. Tombol Kunci
Karena pengukuran jangka sorong bersifat dinamis dengan adanya lengan dinamis yang bisa bergerak, untuk menambahkan akurasi jangka sorong biasanya dilengkapi dengan tombol pengunci. Tombol pengunci berfungsi pada jangka sorong untuk mengunci posisi lengan geser. Tombol ini digunakan untuk mengamankan pengukuran yang telah dilakukan dan memudahkan pembacaan hasil pengukuran.
Cara Pakai Jangka Sorong
Jika kamu sudah memahami bagian-bagian pada jangka sorong, kamu bisa menggunakan dan membaca jangka sorong dengan tahap-tahap di bawah ini.
1. Pastikan Skala Pada Angka Nol
Sebelum mulai melakukan pengukuran, kamu harus memastikan skala utama pada jangka sorong berada pada angka nol. Ini diperlukan agar tidak terjadi kesalahan saat melakukan pengukuran atau yang biasa disebut dengan zero error. Selain itu, kamu juga perlu pastikan kedua lengan jangka sorong baik yang statis dan dinamis tertutup.
2. Kendurkan Tombol Pengunci
Karena memiliki fitur penguncian, sebelum melakukan pengukuran kamu perlu mengendurkan tombol pengunci agar fungsi jangka sorong dapat berjalan dengan baik.
3. Sesuaikan Lengan Dinamis
Setelah tombol pengunci terbuka, kamu perlu menyesuaikan lengan dinamis sesuai dengan bidang yang ingin kamu ukur. Letakan benda yang ingin diukur antara kedua lengan dinamis dan statis. Pastikan bahwa masing-masing lengan menempel dengan presisi pada bidang yang ingin diukur .
4. Kunci Tombol
Setelah dirasakan benda berada di antara dua lengan secara tepat, kamu bisa kembali mengunci agar fungsi pengukuran jangka sorong makin presisi.
5. Baca dan Hitung Skala
Setelah benda telah berada tepat dan presisi kamu bisa mulai mengetahui ukuran dengan membaca skala utama dan nonius. Pertama kamu perlu melihat skala utama, misal didapatkan angka 2,5 cm. selanjutnya kamu perlu melihat skala nonius semisal ada pada angka 7.
Nah, untuk mengetahuinya kamu perlu menjumlahkan dua skala ini. karena skala nonius memiliki akurasi 0,01 cm, maka hasilnya menjadi 2,5 cm ditambah 0,7 cm sehingga didapatkan angka 3,2 cm.
Seperti itu lah cara membaca dan menghitung jangka sorong. Beberapa jenis jangka sorong bahkan ada yang memiliki skala lebih kecil dibandingkan skala nonius. Kamu bisa menggunakannya jika memerlukan hasil pengukuran yang super presisi. Semoga artikel ini bermanfaat ya!