Cara Menghitung Kebutuhan Hebel supaya Efisien Membangun Rumah
Penggunaan bata ringan alias hebel atau nama kerennya autoclaved aerated concrete (AAC) adalah bahan bangunan yang semakin populer digunakan untuk pembangunan rumah. Sebab, hebel memiliki banyak kelebihan, seperti ringan, tahan terhadap api, tahan terhadap air, dan mudah dalam pemasangan. Kamu gak perlu pusing cari stok hebel, karena di Bukabanguna tersedia stok hebel dengan kualitas terbaik loh, segera bisnis hebel sekarang!
Ini dimungkinkan karena kemampuan hebel dalam mengurangi perubahan suhu di dalam ruangan secara drastis, memiliki struktur yang tahan api, sehingga memiliki akurasi tinggi dalam pemotongan.
Selain itu, dibandingkan bata merah biasa, material satu ini memiliki ukuran yang lebih variatif. Sehingga aplikasi hebel lebih fleksibel karena dapat disesuaikan dengan kebutuhan kamu. Dengan demikian, kamu bisa menggunakan material ini berdasarkan ukuran hebel dan dapat mengurangi pembuangan sisa material.
Hebel juga merupakan material yang cukup ramah lingkungan loh, karena terbuat dari bahan yang lebih berkelanjutan. Nah, sebelum memulai proyek pembangunan dengan menggunakan hebel, penting untuk mengetahui cara menghitung kebutuhan hebel yang dibutuhkan agar tidak terjadi kekurangan atau kelebihan bahan.
Panduan Menghitung Hebel
Hebel atau bata ringan umumnya diproduksi dengan menggunakan berbagai campuran bahan, seperti batu kapur, semen, air, aluminium bubuk, pasir silika, hingga gipsum. Setelah bahan tersebut dicampur, kemudian hebel pun akan diawetkan dengan dipanaskan pada tekanan tinggi menggunakan alat bernama autoclave.
Meskipun mulai populer, penggunaan hebel sebagai material dinding bangunan sejatinya masih terfokus untuk bangunan-bangunan komersial. Oleh karenanya, masih banyak orang yang kesulitan mengetahui cara menghitung hebel yang benar. Akibatnya, biaya yang direncanakan bisa menjadi bengkak.
Untuk memudahkan kamu, berikut adalah panduan cara menghitung kebutuhan hebel per m2 yang dapat kamu jadikan acuan:
1. Ukur Ruangan
Langkah pertama adalah mengukur ukuran ruangan yang akan dibangun dengan hebel. Ukur lebar, panjang, dan tinggi ruangan dengan menggunakan meteran. Pengukuran ruangan akan memudahkan kamu dalam mengetahui cara menghitung kebutuhan hebel yang benar.
2. Hitung Luas Dinding
Setelah mengetahui ukuran ruangan, hitung luas dinding dengan mengalikan panjang dan tinggi ruangan. Contohnya, jika ruangan memiliki panjang 5 meter dan tinggi 2,5 meter, maka luas dindingnya adalah 5 x 2,5 = 12,5 meter persegi.
3. Hitung Kebutuhan Hebel
Hebel umumnya tersedia dalam ukuran standar, yaitu 60 x 20 x 7,5 cm. Untuk menghitung kebutuhan hebel, bagi luas dinding dengan luas hebel. Luas hebel adalah 0,6 x 0,2 = 0,12 meter persegi. Misalnya, jika luas dinding adalah 12,5 meter persegi, maka cara menghitung kebutuhan hebelnya adalah 12,5 / 0,12 = 104,17 hebel.
4. Tambahkan Cadangan
Setelah mengetahui cara menghitung kebutuhan hebel, tambahkan sekitar 5-10% hebel sebagai cadangan untuk mengantisipasi kekurangan atau kelebihan bahan. Sebagai contoh, jika kebutuhan hebel adalah 104,17 hebel, maka tambahkan sekitar 5-10% menjadi 110-115 hebel.
5. Hitung Kebutuhan Plesteran
Hebel memerlukan plesteran untuk melindungi permukaannya dan membuatnya terlihat lebih rapi. Untuk mengetahui cara menghitung kebutuhan plesteran hebel, tambahkan luas semua permukaan hebel dan hitung kebutuhan semen dan pasir yang dibutuhkan. Perbandingan semen dan pasir adalah 1:4.
6. Berkonsultasi
Jika kamu masih ragu dalam menghitung kebutuhan hebel dan plesteran, konsultasikan dengan ahli bangunan atau tukang bangunan yang berpengalaman.
Dengan menghitung kebutuhan hebel secara akurat, kamu dapat menghindari kekurangan atau kelebihan bahan saat membangun rumah dengan hebel. Selain itu, perhitungan yang tepat juga dapat membantu menghemat biaya dan waktu dalam pembangunan rumah.
Ukuran Hebel
Karena penggunaannya yang makin populer, kini beragam jenis dan ukuran hebel 10 juga telah tersedia di pasaran. Untuk memudahkan kamu dalam mengetahui cara menghitung kebutuhan hebel yang lebih efisien. Berikut adalah ukuran hebel yang umumnya dijual di pasaran.
- Ukuran hebel dengan panjang 60 cm, lebar 20cm, dan ketebalan 7.5cm.
- Ukuran hebel dengan panjang 60cm, lebar 20cm, dan ketebalan 10cm.
- Ukuran hebel dengan panjang 60cm, lebar 20cm, dan ketebalan 12,5cm.
- Ukuran hebel dengan panjang 60cm, lebar 20cm, dan ketebalan 15cm.
- Ukuran hebel dengan panjang 60cm, lebar 20cm, dan ketebalan 20cm.
Jenis-jenis Hebel
Setelah mengetahui ukuran hebel, dan cara menghitung kebutuhan hebel yang benar. Kamu kini bisa beralih untuk menentukan hebel jenis apa yang kamu butuh. Sebab, meskipun umumnya hebel digunakan sebagai pengganti batu bata, namun banyak pula bahan bangunan lain yang juga bisa diganti dengan hebel.
Untuk memudahkan kamu memilih, berikut kami rangkumkan jenis-jenis hebel yang umumnya tersedia di pasaran.
1. Hebel Ringan
Hebel ringan adalah jenis hebel yang paling umum digunakan dalam pembangunan rumah. Hebel ringan terbuat dari campuran pasir, semen, air, dan bubuk aluminium. Jenis hebel ini memiliki ketebalan sekitar 7,5-20 cm, dan dapat digunakan untuk dinding luar, dinding dalam, dan atap.
2. Hebel Panel
Hebel panel adalah jenis hebel yang berbentuk panel datar dan tipis. Hebel panel digunakan sebagai alternatif bahan bangunan yang lebih ringan daripada bata atau beton. Jenis hebel ini biasanya digunakan untuk pembuatan partisi dalam rumah atau untuk dinding luar bangunan komersial.
3. Hebel Atap
Hebel atap adalah jenis hebel yang digunakan untuk atap bangunan. Hebel atap memiliki ketebalan sekitar 7,5-15 cm dan digunakan untuk mengurangi beban atap pada bangunan. Hebel atap juga tahan terhadap api dan dapat membantu mengurangi suhu di dalam rumah.
4. Hebel Hollow
Hebel hollow adalah jenis hebel yang memiliki rongga di dalamnya. Hebel hollow digunakan untuk pembuatan dinding luar dan dinding dalam bangunan. Jenis hebel ini memiliki ketebalan sekitar 10-20 cm dan dapat digunakan sebagai pengganti bata atau beton.
5. Hebel Bata
Hebel bata adalah jenis hebel yang berbentuk seperti bata. Hebel bata memiliki ketebalan sekitar 10-15 cm dan digunakan sebagai pengganti bata atau beton dalam pembangunan dinding luar atau dinding dalam bangunan.
6. Hebel Plafon
Hebel plafon adalah jenis hebel yang digunakan untuk plafon dalam bangunan. Hebel plafon memiliki ketebalan sekitar 5-10 cm dan digunakan sebagai alternatif plafon gipsum atau kayu.
7. Hebel Panel
Hebel panel adalah jenis hebel yang berbentuk panel datar dan memiliki ketebalan sekitar 10-20 cm. Hebel panel dinding digunakan sebagai alternatif dinding beton atau bata dalam pembangunan dinding luar atau dinding dalam bangunan.
Demikianlah beberapa jenis hebel yang umum digunakan dalam pembangunan rumah. Pemilihan jenis hebel yang tepat dapat membantu meningkatkan kualitas bangunan, serta menghemat biaya dan waktu dalam pembangunan rumah.
Pastikan mengukur ruangan atau bidang yang akan diaplikasikan hebel dengan cara menghitung kebutuhan hebel, sebagaimana telah dijelaskan di bagian awal. Agar kamu tidak salah kekurangan apalagi kelebihan hebel dari jumlah yang kamu butuh. Semoga artikel ini bermanfaat untuk kamu, ya!