Tips Hemat Biaya Bangun Rumah, Jangan Sampai Over Budget!
Memiliki rumah idaman merupakan impian semua orang, karena rumah merupakan tempat dimana orang-orang paling banyak menghabiskan waktunya. Makanya, setiap orang mendambakan rumah yang nyaman, aman, dan bisa menjadi tempat menghabiskan waktu bersama keluarga.
Membuat anggaran biaya bangun rumah
Untuk mewujudkan rumah sesuai impianmu, sebelum mulai membangun, kamu harus memperhitungkan semua biaya bangun rumah secara detail, ya! Oleh karena itu, kamu perlu membuat anggaran biaya bangun rumah.
Ini merupakan hal penting untuk dilakukan sejak awal. Karena banyak orang yang memilih rancangan rumah tanpa menghiraukan berapa biaya yang diperlukan. Alhasil, alokasi biaya melambung tinggi, alih-alih memiliki rumah impian, pembangunan justru terhenti dan tak berlanjut, karena over budget dan tidak bisa melunasi biaya bangun rumah.
Tentu, kamu tidak mau ini terjadi denganmu kan? Makanya ketahui terlebih dahulu bagaimana menghitung biaya bangun rumah seakurat mungkin.
1. Tentukan seluruh tujuan penting
Perencanaan awal yang matang sejak awal mengenai biaya bangun rumah sangat penting dilakukan. Ini berguna untuk mengatur arus kas uang kamu.
Jika kamu ingin membuat rencana anggaran secara mandiri, kamu perlu memperkirakan berapa pengeluaran biaya. Sementara, jika kamu bekerja sama dengan kontraktor, kamu perlu menjelaskan dengan detail keinginanmu, dan tentu saja mengkonsultasikan biaya yang dimiliki.
Membuat rencana anggaran biaya bangun rumah juga bermanfaat untuk mengetahui fluktuasi harga material, bahan bangunan, perangkat keras, perangkat halus, dan biaya tukang yang akan membangun rumahmu. Sekaligus pos-pos biaya yang kamu butuhkan.
Dengan begitu, kamu akan mengetahui perkiraan total biaya bangun rumah yang dibutuhkan, dan sudah satu langkah lebih untuk menggapai rumah impianmu.
2. Buat rencana biaya bangun rumah secara detail
Membuat rencana biaya bangun rumah dapat membantu kamu dalam memiliki patokan perhitungan yang jelas.
Masukan sedetail mungkin pos-pos yang dibutuhkan mulai dari biaya desain, harga material, serta upah pekerja, harian atau Borongan. Jangan sampai ada yang terlewat agar tidak over budget!
Kamu juga perlu menaksir biaya-biaya tak terduga, karena pos biaya ini seringkali membuat rencana biaya bangun rumah yang sudah dibuat membengkak besar.
Misalnya upah pekerja dengan kemampuan berbeda, tentu memerlukan perhitungan yang berbeda pula. Intinya kamu perlu mendetailkan seluruh pos anggaran, termasuk menaksir biaya-biaya tak terduga.
3. Simulasikan rumah impianmu
Simulasi berguna untuk menyusun rencana anggaran biaya bangun rumah, agar kontraktor dapat mengetahui dengan jelas keinginianmu. Meski demikian, kamu juga bisa melakukan perhitungan pribadi dengan langkah berikut:
Ukuran Rumah
Kamu tentu perlu mengetahui ukuran rumahmu sejak awal, begitu juga dengan desain awal rumah. Perlu dicatat bahwa ukuran rumah tidak sama dengan luas tanah yang digunakan. Jadi, ukuran rumah dan keseluruhan luas tanah harus benar-benar diperhitungkan dengan teliti dan cermat. Bila sudah mengetahui secara detail, maka kalkulasi biaya bangun rumah kamu akan lebih semakin akurat.
Hitungan Per Meter Persegi
Setelah mengetahui luas lahan, dan luas rumah, kamu juga perlu melakukan perhitungan anggaran per meter persegi. Ini perlu dilakukan secara menyeluruh untuk mengetahui kebutuhan-kebutuhan material. misalnya seperti untuk material bagian dinding, langit-langit, lantai, serta keperluan finishing. Perhitungan pos anggaran di atas, yaitu ukuran rumah dan anggaran per meter persegi dapat membantu memperkirakan berapa total anggaran biaya bangun rumah hingga selesai berdiri.
Berikut simulasi yang bisa kamu jadikan acuan:
- Rumah impianmu misalnya akan berukuran: Panjang x lebar (30 m x 10 m)= 300 m²
- Total biaya membangun per meter persegi= Rp4.000.000
- Total biaya bangun rumah= ukuran rumah x total biaya membangun per m²
Jadi, perkiraan total anggaran membangun rumah menengah yang harus dipersiapkan adalah: 300 m² x Rp4.000.000 = Rp1,2 miliar
Menghitung Biaya di Luar Pembangunan
Setelah menghitung biaya bangun rumah, kamu juga perlu menghitung biaya-biaya di luar urusan pembangunan. Ini misalnya terkait untuk biaya perabotan, dekorasi, furnitur, hingga biaya-biaya instalasi seperti listrik, dan air. Tidak mau rumah baru yang kosong, kan?
Jangan lupa pula untuk mempertimbangkan biaya-biaya bangun rumah lainnya seperti:
- biaya administrasi
- pajak rumah
- biaya pengurusan izin membangun rumah, dan lainnya
Perhitungan Kasar
Secara umum, sebenarnya perkiraan biaya bangun rumah bisa kamu ketahui rentang harganya: misalnya untuk tipe sederhana adalah Rp2,5 juta – Rp 3 juta, rumah menengah Rp3,5 juta – Rp4 juta, sedangkan rumah mewah adalah Rp5 juta.
Sementara perkiraan perhitungan anggaran membangun rumah umumnya dimulai dari:
- Tahap persiapan (membersihkan lahan dan kedatangan material)
- Pembentukan pondasi (menggali tanah, memasang pondasi dan urugan tanah)
- Membangun struktur beton bertulang, pembangunan dinding, rangka atap, finishing atap rumah, plafon, lantai, instalasi listrik dan plumbing, serta pengecatan dan finishing rumah.
Sementara jika kamu ingin membangun rumah dua tingkat, biaya tersebut harus dikalikan dua. Begitu seterusnya sesuai dengan tingkat rumah yang kamu inginkan. Selain itu, kamu juga perlu mempersiapkan dana tambahan dalam menyusun rencana anggaran biaya bangun rumah sebesar 10% dari total semua pengeluaran yang diperlukan.
Dana ini dapat dijadikan cadangan yang dapat digunakan sewaktu-waktu untuk anggaran tak terduga. Setelah membuat anggaran membangun rumah dengan matang, kita pun sudah siap untuk memulai proyek.
Mengumpulkan biaya bangun rumah
Pembangunan rumah memang akan membutuhkan biaya dengan jumlah besar dan dalam waktu yang singkat. Oleh karenanya, kamu juga perlu mengumpulkan biaya bangun rumah sejak jauh-jauh hari. Berikut merupakan tips untuk kamu yang sedang ingin mengumpulkan biaya bangun rumah, serta kelebihan dan kekurangannya:
1. Menabung
Menabung biaya bangun rumah memang menjadi opsi paling mudah untuk mengumpulkan biaya bangun rumah.
Meski demikian, menabung membutuhkan waktu yang relatif tidak sedikit karena kebutuhan biaya bangun rumah biasanya memang besar. Pun kamu juga perlu memperhitungkan inflasi yang membuat kenaikan harga material, dan juga upah pekerja.
2. Pinjaman
Opsi lain yang bisa kamu tempuh dalam mengumpulkan biaya bangun rumah adalah dengan mengambil pinjaman dari bank. Tak seperti menabung, kamu bisa mendapatkan dana dengan waktu cepat dengan mengambil pinjaman dari bank.
Meski demikian, perlu diperhatikan bahwa saat mengambil pinjaman kamu perlu memenuhi sejumlah kriteria kredit dari perbankan. Dan tentunya akan ada bunga pinjaman yang kamu bayarkan. Sehingga pada akhirnya total biaya yang akan dikeluarkan akan menjadi lebih besar daripada kebutuhannya.
Perlu kamu pastikan juga, saat kamu mengambil pinjaman untuk biaya bangun rumahmu soal cicilan per bulannya. Pastikan bahwa kamu dapat memenuhi cicilan per bulan tersebut. Jangan sampai kamu menunggak, yang justru akan menambah beban kamu.
Setelah kamu mengetahui opsi-opsi untuk mengumpulkan biaya bangun rumah, serta menyusun rencana biaya bangun rumah. Kamu bisa memilihnya sesuai kebutuhan dan kemampuanmu, atau jika kamu adalah pengusaha yang ingin merintis modal toko bangunan dan menjual bahan bangunan, kamu bisa gabung Bukabangunan untuk dapetin stok bahan material termurah dan terbaik.