Apa Itu MRO? Pahami Pentingnya Maintenance, Repair, Operation Berikut!
Bagi masyarakat umum, istilah MRO yang merupakan singkatan dari maintenance, repair, operation memang jarang didengar. Namun bagi para pelaku industri, MRO merupakan jantung bagi berjalannya perusahaan. Karena pada dasarnya aktivitas MRO yang jika diterjemahkan ke Bahasa Indonesia menjadi perawatan, perbaikan, dan operasi, adalah hal utama yang menunjang berjalannya perusahaan dan apabila kamu adalah seorang pengusaha yang ingin memulai dan menjadi distributorbahanbangunan, kamu bisa gabung di Bukabangunan untuk dapatkan stok jualan bahan bangunan terbaik.
Hampir di seluruh industri terutama yang berskala besar pasti memiliki sistem MRO. Mulai dari industri pertambangan, Migas, konstruksi, manufaktur bahkan sampai industri digital, perbankan dan masih banyak lagi. Sebab jika tidak disusun, maka operasional perusahaan pasti akan terganggu dan akhirnya malah menimbulkan gagal produksi dan berujung kepada kerugian bagi perusahaan.
Karena berhubungan dengan proses produksi pada industri, sistem MRO umumnya akan berkaitan erat dengan aspek teknik sehingga urusan MRO biasanya membutuhkan produk-produk khusus yang fungsinya berkaitan erat dengan perawatan, perbaikan, dan operasi. Lantas apa saja alat dan tahapan proses MRO itu? Berikut ini penjelasannya.
Apa Saja Produk MRO?
Karena tiap industri pada dasarnya memiliki karakteristik yang berbeda, maka kebutuhan produk MRO pada tiap industri pun akan berbeda. Meski demikian beberapa industri mungkin akan memiliki kebutuhan MRO yang serupa dengan yang lainnya.
Sebab, tak jarang beberapa produk MRO disebut sebagai bahan baku tidak langsung karena fungsinya untuk menopang operasional perusahaan. Ini berbeda dengan bahan baku langsung yang merupakan bahan baku untuk produksi dari sebuah perusahaan. Berikut klasifikasi produk-produk MRO secara sederhana.
1. Alat ukur
Produk MRO pertama yang dapat diklasifikasikan adalah yang berkaitan dengan pengukuran. Bentuknya mulai dari yang paling sederhana seperti meteran, hingga yang lebih memiliki fungsi dan kompleksitas lebih tinggi seperti pengukur tekanan, pengukur putaran seperti tachometer.
Beberapa industri spesifik seperti perkebunan sawit bahkan membutuhkan alat pengukur untuk menguji kemurnian zat yang diaplikasikan untuk mengukur kemurnian minyak sawit mentah yang diproses dalam pabrik.
2. Perkakas
Perkakas mulai dari perkakas tangan ringan sampai perkakas besar tentu saja dibutuhkan dalam sistem MRO terutama dalam aspek perawatan dan perbaikan. Perkakas tangan ringan seperti kunci shock, palu, obeng sampai masking tape memegang peranan penting untuk menjaga atau memperbaiki mesin.
Sampai perkakas besar seperti gerinda berdiri, bor listrik bertenaga tinggi juga memiliki peran penting dalam sistem MRO.
3. Bahan dan Alat Konstruksi
Bahan konstruksi seperti pasir, semen, cat plafon nyatanya tak hanya dibutuhkan bagi industri konstruksi itu sendiri. Meski tak secara langsung bersinggungan dengan alat produksi, namun bahan konstruksi dapat masuk dalam kategori produk MRO. Sebab seringkali proses produksi terjadi dalam sebuah ruang.
Kebocoran ruang, ekspansi ruang produksi pasti akan sangat membutuhkan semen, jenis pasir yang beragam, cat waterproof, keramik sampai plafon. Dan oleh karenanya alat-alat konstruksi seperti pacul, sekop, sendok semen juga dapat dikategorikan sebagai produk-produk yang dibutuhkan dalam sistem MRO.
4. Kelistrikan
Barang-barang kelistrikan yang paling sederhana seperti fitting lampu, kabel, saklar, sekring, steker tentu saja dapat dimasukkan dalam kategori produk MRO. Karena selain sebagai penunjang operasi seperti kompresor, mesin las beberapa alat kelistrikan seperti dinamo, genset bahkan merupakan tulang punggung produksi.
5. Komponen Mesin
Bagi kamu yang ingin berkecimpung pada industri manufaktur komponen mesin yang bersifat fast moving seperti roda, as, piston, gerigi rantai tentu perlu masuk dalam daftar produk MRO. Sebab, saat kamu memasok barang-barang tersebut maka jika ada masalah yang terjadi pada mesin, kamu bisa langsung melakukan penggantian tanpa perlu menunggu teknisi datang.
Perbaikan dalam fasilitas produksi yang cepat tentu akan bermanfaat bagi keberlangsungan operasi. Hasilnya waktu jeda akibat masalah pada mesin bisa diminimalkan dan kerugian pada produksi juga bisa ditekan.
6. Komponen Mekanikal Kecil dan Fastener
Selain komponen mesin, kamu juga perlu memasukkan komponen mekanikal kecil seperti baut, mur, sekrup, sampai paku perlu kamu pastikan ketersediaannya dalam pabrik selalu. Tentu kamu tidak mau kan, akibat satu baut lepas mesin menjadi rusak dan akhirnya produksimu terhambat dalam waktu yang lama.
7. Pipa dan Selang
Pipa dan selang dapat dikategorikan sebagai produk MRO terutama dalam industri-industri besar yang tak hanya bersinggungan dengan benda cair. Sebab produksi pabrik pasti menghasilkan limbah, penanganan limbah yang baik memerlukan sistem perpipaan dan penyaluran yang baik.
8. Kendaraan dan Produk Pendukungnya
Baik untuk kepentingan operasional maupun produksi kendaraan perlu dimasukkan dalam klasifikasi sistem MRO. Mulai dari kendaraan produksi seperti ekskavator, traktor sampai motor. Dan oleh karenanya kamu juga perlu memastikan sistem perawatan pada kendaraan seperti kebutuhan oli, pasokan bahan bakar, komponen-komponen fast moving untuk masuk dalam sistem MRO perusahaan.
9. Produk MRO Non Teknis
Karena aktivitas operasional tak melulu berhubungan dengan mesin atau terjadi di pabrik, melainkan juga dilakukan oleh manusia di kantor-kantor beberapa industri juga telah memasukkan kebutuhan alat tulis kantor seperti kertas, pulpen, pencetak, sampai komputer ada dalam sistem MRO perusahaan
10. Alat Keamanan
Produk MRO non teknis lainnya yang juga kini mulai dimasukkan dalam sistem adalah alat-alat keamanan seperti helm, rompi, sepatu keamanan. Sebab sejumlah industri saat ini sudah memiliki standar keamanan, kesehatan, dan lingkungan yang ketat dan perlu untuk ditaati.
Tak hanya itu, tentunya keberadaan alat keamanan dalam aktivitas operasional dan produksi menjadi sangat penting untuk melindungi para pekerja dan mencegah adanya kecelakaan kerja.
Tahapan Proses MRO
Setelah mengetahui produk-produk umum yang digunakan dalam proses MRO, kamu kini perlu mengetahui apa saja tahapan proses MRO yang umumnya dilakukan pada perusahaan. Secara umum, kegiatan MRO dikomandoi oleh divisi pengadaan barang dari sebuah perusahaan. Untuk lebih jelasnya, kamu bisa simak penjelasan berikut ya!
1. Identifikasi Kebutuhan
Meskipun dipimpin divisi pengadaan, namun sejatinya tahap pertama dari proses MRO dimulai dari masing-masing divisi yang mengidentifikasi seluruh kebutuhan agar perusahaan berjalan lancar dan baik tanpa hambatan. Identifikasi kebutuhan ini kemudian dihimpun oleh divisi pengadaan. Jika ukuran bisnismu tidak besar, kamu tentu dapat melakukan identifikasi kebutuhan barang MRO secara mandiri.
2. Proses Pengadaan Barang
Setelah masing-masing divisi menyerahkan daftar kebutuhannya, baru tim pengadaan akan melakukan pengadaan barang yang biasanya dilakukan melalui tender dengan para perusahaan pemasok atau penunjukan langsung jika memang telah ada kerja sama jangka panjang untuk pengadaan barang MRO.
3. Penggunaan Barang
Setelah barang proses pengadaan selesai dan barang sampai di perusahaan divisi pengadaan biasanya akan memberikan ke masing-masing divisi. Sebagai catatan, untuk penggunaan barang biasanya juga perlu izin dari divisi pengadaan maupun kepala-kepala divisi. Kecuali untuk barang-barang MRO yang memang bersifat mendesak untuk digunakan.
Itulah hal-hal tentang maintenance, repair, operation serta tahapannya yang perlu kamu ketahui. Pada intinya, MRO adalah sistem pemeliharaan yang terdiri dari berbagai alat yang bersifat habis pakai dan akan digunakan untuk mendukung operasional perusahaan. Semoga bermanfaat, ya!