Ketahui Jenis-jenis Valve dan Fungsi-fungsinya
Pernahkah kamu saat mencuci motor namun keran yang kamu gunakan justru terpental karena aliran airnya sangat kencang? Bisa jadi kamu menggunakan jenis valve atau keran yang tidak tepat. Agar tak terulang atau untuk kejadian serupa menimpa, kamu perlu mengetahui jenis-jenis valve.
Valve alias keran adalah komponen mekanik yang berfungsi untuk mengatur aliran. Baik berupa air, minyak, bahkan gas tergantung kebutuhan kamu. Karena itu banyak sekali jenis-jenis valve sesuai dengan fungsinya masing-masing.
Sebagai regulator yang mengontrol aliran, valve memiliki mekanisme saat dibuka, aliran fluida atau gas dapat mengalir melalui pipa, sedangkan ketika valve ditutup, aliran fluida atau gas terhenti. Hal ini memungkinkan penggunaan valve untuk mengatur volume dan tekanan dalam sistem, serta memungkinkan pemeliharaan dan perbaikan sistem yang lebih mudah dilakukan.
Jenis Komponen Valve
Memiliki tugas sederhana, struktur valve relatif kompleks. Sebab, fungsinya sebagai pengatur aliran air atau gas komponen valve akan sangat tergantung dengan fluida yang mengalir pula. Sebab, beragam jenis valve dapat digunakan dalam berbagai aplikasi, seperti sistem pendingin, sistem hidrolik, sistem pneumatik, sistem bahan bakar, dan banyak lagi.
Berikut adalah beberapa jenis-jenis komponen penting pada valve:
1. Badan Valve
Merupakan bagian utama dari beragam jenis valve yang biasanya terbuat dari material tahan korosi dan bisa menampung tekanan tinggi. Badan valve terdiri dari beberapa bagian lagi, seperti inlet, outlet, serta tempat untuk meletakkan komponen lainnya.
2. Disk Valve
Jenis komponen valve ini merupakan komponen bergerak untuk membuka dan menutup aliran fluida. Disk valve terbuat dari material yang keras dan tahan aus seperti stainless steel, aluminium, atau kuningan.
3. Stem Valve
Stem valve merupakan jenis komponen valve yang menghubungkan disk valve dengan handle valve. Stem valve terbuat memerlukan material yang sama dengan badan valve karena membutuhkan kekuatan yang juga tinggi terhadap tekanan.
4. Seat Valve
Sementara jenis komponen valve ini memiliki fungsi sebagai tempat disk valve berhenti ketika dalam posisi tertutup. Seat valve juga membutuhkan material yang kuat dan tahan korosi, karena memiliki peran untuk menahan aliran yang tinggi, jika material seat valve buruk, maka valve akan mudah rusak dan mudah terlepas. Seat valve biasanya terbuat dari material seperti stainless steel atau kuningan.
5. Per Valve
Tak semua jenis-jenis valve memiliki per, karena per valve hanya berfungsi untuk memastikan aliran fluida berjalan satu arah. Jika tidak ada kebutuhan untuk memastikan arah aliran maka per valve tidak dibutuhkan. Per valve terbuat dari bahan yang tahan korosi dan bisa mengembalikan disk valve ke posisi tertutup.
6. Handle Valve
Jenis komponen valve ini yang digunakan untuk menggerakkan disc valve dan mengatur aliran fluida. Handle valve terbuat dari material yang mudah dipegang dan tidak mudah rusak seperti plastik atau logam ringan.
7. Packing Valve
Adapun packing valve digunakan untuk prosedur keamanan yaitu untuk mencegah kebocoran aliran fluida pada sambungan antara stem valve dan body valve. Jenis komponen packing valve terbuat dari bahan elastomer yang bisa menyesuaikan diri dengan gerakan stem valve.
Jenis Valve
Kalau membayangkan sebuah keran, valve tentu tergambarkan menjadi alat yang sangat sederhana. Namun, tahukah kamu? Kalau ternyata banyak sekali jenis valve dengan beragam ukuran dan bentuk karena fungsi regulasi fluida sangat dibutuhkan dalam beragam aplikasi. Untuk memudahkan kamu mendapatkan informasi, berikut jenis-jenis valve yang umum digunakan:
1. Ball Valve
Jenis valve ini merupakan yang paling umum digunakan karena mekanismenya juga digunakan sebagai keran. Jenis valve ini merupakan tipe valve yang dapat terbuka cepat alias quick opening valve, karena bisa ditutup dan dibuka secara penuh hanya dengan seperempat putaran saja. Jenis valve ini dapat digunakan pada fluida dengan suhu kisaran 450°F - 500°F.
2. Valve Kupu-kupu
Butterfly valve alias valve kupu-kupu merupakan salah satu jenis valve yang sederhana juga karena berfungsi untuk mengatur dan mengontrol fluida bertekanan rendah. Seperti ball valve, jenis valve ini dapat dibuka atau ditutup secara penuh hanya dengan seperempat putaran.
3. Globe Valve
Sementara jenis valve bundar, alias globe valve memiliki mekanisme yang lebih kompleks dari jenis-jenis valve sebelumnya. Sebab aliran yang masuk ke dalam globe valve bisa berubah arah sehingga menghasilkan friksi yang cukup besar meskipun dalam keadaan terbuka penuh. Jenis valve ini sangat dapat diandalkan terutama untuk mengatur buka-tutup fluida dengan presisi tanpa kebocoran seperti gas.
4. Gate Valve
Jenis valve selanjutnya adalah gate valve yang hanya berfungsi untuk membuka atau menutup aliran secara penuh, tanpa dapat mengatur debit fluidanya. Karena itu, gate valve kurang direkomendasikan untuk kebutuhan yang membutuhkan aliran fluida dengan dinamis.
5. Plug Valve
Memiliki fungsi dan mekanisme serupa dengan gate valve, jenis valve ini hanya dapat membuka atau menutup aliran fluida secara penuh. Meski demikian, plug valve biasanya dapat diaplikasikan untuk aliran gas.
6. Traps Valve
Jenis valve dalam daftar ini yang didesain khusus adalah traps valve yang hanya bisa digunakan untuk membuang kondensat yang berasal dari pipa uap tanpa ada uap panas yang ikut terbuang. Traps valve sendiri memiliki tiga jenis yaitu: float trap, bucket trap, dan inverted bucket trap. Jenis-jenis traps valve tersebut memiliki ukuran yang berbeda yang disesuaikan dengan kapasitas discharge aktual atau area efektif, bukan berdasarkan dengan ukuran inlet dan outlet pada sambungan pipa.
7. Needle Valve
Selanjutnya ada diafragma valve yang biasa digunakan untuk kebutuhan industri karena memiliki fungsi sebagai instrumen, gauge, dan meter line service. Jenis valve ini juga bisa digunakan untuk throttling dengan sangat akurat serta dapat juga digunakan pada tekanan dan temperatur tinggi.
8. Diafragma Valve
Sebagaimana fungsi diafragma pada tubuh manusia, jenis diafragma valve dapat mengantarkan fluida yang tenang dan konstan sehingga dapat mengalir tanpa hambatan.
Jenis valve ini sangat baik untuk flow control dan penutupan aliran rapat walaupun di dalam pipa terkandung kontaminan solid. Dengan kelebihan dari mekanismenya, diafragma valve dapat digunakan untuk fluida yang cenderung korosif, solid, dan udara bertekanan.
9. Check Valve
Sementara check valve merupakan jenis valve yang didesain khusus untuk memastikan aliran berjalan satu arah atau dapat mencegah adanya aliran balik. Jenis check valve pun sejatinya beragam, mulai dari lift check, swing check, ball check dan lainnya.
10. Pressure Relief Device
Adapun pressure relief device masuk dalam kategori jenis-jenis valve yang sengaja didesain dengan fitur keamanan. Sebab, jenis valve ini digunakan untuk mencegah terjadinya tekanan berlebih saat fluida mengalir.
Jenis valve yang juga sering disebut sebagai safety valve ini ada dua tipe: relief valve yang digunakan untuk membebaskan tekanan yang berlebih, dan pop valve untuk aplikasi bertekanan tinggi. Karena fungsinya sebagai safety valve, kedua jenis valve ini tidak direkomendasikan untuk dialiri fluida korosif.
11. Pressure Reducing Valve
Jenis valve terakhir adalah pressure reducing valve yang bertugas untuk menjaga agar tekanan dalam sistem perpipaan selalu konstan dengan menurunkan tekanan dari sumber yang memiliki tekanan lebih tinggi.
Dan apabila kamu adalah seorang pengusaha yang ingin memulai usaha bahan bangunan tanpa modal, kamu bisa gabung di Bukabangunan untuk dapatkan stok jualan bahan bangunan terbaik dan menguntungkan.