Apa Itu Sprayer? Pahami Pengertian, Jenis, dan Fungsinya
Kalau kamu sering memiliki aktivitas untuk menyemprot tanaman pada area yang luas, atau sering mengecat, kamu sepertinya membutuhkan sprayer. Apa itu sprayer? Sprayer adalah alat yang digunakan untuk mempermudah proses penyemprotan cairan, seperti pestisida, obat, atau bahan lainnya dan apabila kamu adalah seorang pengusaha yang ingin memulai usaha bahan bangunan tanpa modal, kamu bisa gabung di Bukabangunan untuk dapatkan stok jualan bahan bangunan terbaik dan menguntungkan.
Tidak seperti alat-alat penyemprot lain, sprayer dapat membantu kamu menyebarkan cairan dengan merata dan lebih efisien. Makanya sprayer sering digunakan pada perkebunan sebagai alat penyemprot pupuk, pestisida dan lainnya. Seiring perkembangan kegunaannya, kini sprayer juga memiliki beragam jenis, bentuk, dan ukuran.
Nah, untuk mengetahui lebih jelas mengenai apa itu sprayer, yuk, simak artikel berikut!
Bagian-bagian Sprayer
Karena memiliki fungsi untuk menyemprotkan cairan, sprayer terdiri dari bagian-bagian dasar yang sebenarnya cukup sederhana. seperti tabung untuk menyimpan cairan, pompa untuk mengalirkan cairan, dan nozel untuk mengatur aliran cairan. Beberapa jenis sprayer juga memiliki fitur tambahan, seperti filter untuk memisahkan partikel-partikel besar dari cairan, atau regulasi aliran untuk mengontrol jumlah cairan yang disemprotkan.
Dengan mengetahui bagian-bagian sprayer, kita bisa memahami cara kerja sprayer dan menentukan bagian apa saja dalam sprayer yang perlu dibersihkan atau diganti jika sprayer mengalami masalah. Oleh karena itu, sangat penting untuk memahami bagian-bagian sprayer agar kita bisa menggunakannya dengan benar dan efisien.
1. Tabung
Tabung adalah wadah yang digunakan untuk menyimpan cairan. Tabung biasanya terbuat dari bahan seperti plastik, logam, atau bahan lain yang tahan terhadap korosi dan tahan terhadap cairan yang disimpan.
2. Nozel
Bagian penting lainnya dalam sprayer adalah nozel yang bertugas untuk mengatur aliran cairan dan menyebarkan cairan secara merata dan efisien. Nozel bisa diatur untuk menyemprotkan cairan dalam jumlah yang berbeda, sehingga bisa disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing proyek.
Ada tiga jenis nozzle pada sprayer, yaitu:
- Nozzle Hollow Cone: Dengan metode yang membawa air masuk dan mengalami rotasi, butiran cairan akan berbentuk cincin. Ukuran sprayer dipengaruhi oleh tekanan yang diberikan dan jarak rotasi cairan. Semakin panjang jalur rotasi yang ditempuh, semakin besar ukuran spray tetapi semakin kecil diameter penyebaran butiran sprayer. Keuntungan menggunakan nozzle ini adalah dapat memperoleh penyebaran butiran spray yang seragam.
- Nozzle Solid-Cone: Ini adalah modifikasi dari nozzle hollow cone. Prinsip pembentukan spray hampir sama, tetapi pada solid cone nozzle, diberikan tambahan internal axiat jet untuk memukul cairan dalam nozzle yang sedang berputar. Dengan pemukulan ini, cairan akan menjadi lebih turbulen dan aliran cairan akan terpecah, meninggalkan nozzle dalam bentuk butiran spray dengan penyebarannya berbentuk lingkaran penuh.
- Nozzle Tipe Fan: Ini dibuat dengan membuat potongan halus atau saluran yang berpotongan dengan permukaan luar dari orifice plate. Cairan yang meninggalkan nozzle akan berupa lembaran tipis seperti kipas yang kemudian akan pecah menjadi butiran spray, dengan penyebarannya berbentuk elips penuh. Kelemahan nozzle ini adalah ukuran butiran cairan tidak merata, terutama pada bagian ujung tepi penyemprotan yang memiliki pengumpulan ukuran butiran yang besar-besar. Nozzle tipe ini kebanyakan digunakan pada sprayer dengan tekanan rendah (20-100 psi) untuk pengendalian gulma.
3. Regulator
Untuk mengatur penyebaran cairan via nozel, ada regulator yang berperan mengatur jumlah cairan yang disemprotkan. Regulator aliran bisa berupa knop atau tombol yang bisa diatur sesuai dengan kebutuhan.
4. Trigger
Nah untuk mengaktifkan sprayer diperlukan trigger yang bertugas sebagai penekan untuk mengaktifkan semprotan. Trigger biasanya terletak di bagian handle dan bisa ditekan dengan jari.
5. Handle
Sementara handle adalah bagian sprayer yang bertugas sebagai pegangan untuk memegang sprayer. Handle biasanya terbuat dari bahan seperti plastik atau logam dan bisa dibentuk dengan desain yang nyaman untuk diterima.
6. Ventilasi
Karena mengandalkan tekanan dari pompa untuk menyemprot cairan, dalam sebuah sprayer biasanya terdapat ventilasi untuk membuang udara dalam tabung sehingga cairan bisa diterima dengan baik. Ventilasi biasanya terdiri dari lubang atau celah kecil yang terletak di bagian tabung.
7. Saringan
Beberapa jenis sprayer juga memiliki saringan untuk menyaring partikel besar dari cairan sehingga cairan yang disemprotkan bisa lebih halus dan merata. Saringan biasanya terletak di bagian masuk cairan ke pompa.
Fungsi Sprayer
Memiliki fungsi utama sebagai alat semprot, sprayer ternyata dapat diaplikasikan dengan sangat beragam. Tentu fungsi sprayer akan sangat tergantung dengan jenis cairan yang akan disemprotkan, termasuk juga permukaan yang ingin diaplikasikan. Lantas apa itu fungsi sprayer, yuk simak daftar di bawah:
1. Sebagai alat semprot
Apa fungsi utama sprayer itu? Tentu saja untuk menyemprotkan cairan, baik berupa air murni maupun cairan-cairan seperti pestisida, pupuk dan lainnya. Sementara permukaannya biasanya adalah tanah, atau ke tanaman
2. Membersihkan Permukaan
Selain menyemprot cairan sprayer juga sering digunakan sebagai alat pembersih. Tabung sprayer biasanya diisi cairan pembersih untuk kemudian diaplikasikan ke lantai, tembok, atau perabot.
3. Merekatkan Bahan
Ada pula fungsi sprayer sebagai alat perekat dengan mengisi tabung dengan cairan seperti lem atau perekat lainnya. Sprayer biasa digunakan dalam aplikasi perekatan yang membutuhkan akurasi yang tinggi.
Jenis Sprayer
Setelah mengetahui apa itu sprayer, selanjutnya kamu akan memahami bahwa saat ini banyak sekali jenis sprayer yang beredar di pasaran. Dari yang paling sederhana hingga yang berteknologi tinggi.
1. Sprayer Punggung
Sprayer punggung atau sering disebut knapsack sprayer ini paling umum digunakan oleh petani hampir di semua area pertanian. Mekanisme sprayer punggung juga merupakan yang paling sederhana yaitu dengan cara menggerakkan tangan penyemprot yang kemudian akan mengeluarkan larutan kimia aktif dari tangki akibat adanya tekanan udara melalui tenaga pompa.
Sebelum digunakan, sprayer punggung perlu dipompa terlebih dahulu, biasanya hingga delapan kali pompaan. Setelah itu jenis sprayer ini bisa menghasilkan tekanan udara 0,7-1,0 kg/cm2 yang keluar dari tangki menuju tabung udara.
2. Sprayer Elektrik
Selain dengan mekanisme pompa manual, perkembangan sprayer kini juga dilengkapi dengan motor elektrik untuk menggerakkan pompanya yang berfungsi untuk mengeluarkan larutan cairan yang terdapat di dalam tangki. Kinerja mesin dan cara penggunaannya pun berbeda-beda tergantung dari variasi merek.
Karena menggunakan motor elektrik, jenis sprayer ini memiliki keuntungan terutama dari kapasitasnya yang sangat luas dengan waktu yang relatif singkat serta minim tenaga kerja. Namun, alat semprot ini tidak dianjurkan untuk menyemprot tanaman yang masih muda karena ditakutkan akan merusak tanaman tersebut.
3. CDA Sprayer Elektrik
Jenis CDA sprayer elektrik merupakan penyempurnaan performa dari sprayer elektrik, nama CDA sendiri berarti Controlled Droplet Application yang didesain khusus untuk menghasilkan butiran cairan dengan ukuran sama persis. CDA sprayer didesain dengan menggunakan gaya gravitasi dan putaran pinggiran untuk menghasilkan butiran yang seragam.
5. Boom Sprayer
Selain meningkatkan performa proses pada tabung untuk mengoptimalkan keluaran butiran air, teknologi sprayer juga berkembang terhadap nozel. Boom sprayer jadi salah satu contohnya dengan membuat nozel yang bercabang sehingga jangkauan semprotan menjadi lebih luas.
4. Drone Sprayer
Selain dengan cara konvensional untuk menyemprot cairan dari dekat, kini berkembang juga teknologi penyemprotan jarak jauh untuk sprayer, yaitu dengan menggunakan drone. Teknologi drone adalah alat semprot otomatis dalam pertanian dikembangkan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas penyemprotan, khususnya pada lahan yang sulit dijangkau oleh tenaga manusia.
Namun, rata-rata unit drone yang digunakan untuk pertanian cukup mahal dan ukurannya juga sangat besar yang di mana fungsi dari drone sendiri bermacam-macam. Mulai dari menyemprotkan larutan pestisida secara otomatis hingga mendeteksi tingkat kerusakan akibat hama dan penyakit tanaman lainnya. Oleh karenanya, penggunaannya masih sangat terbatas.
Setelah membaca penjelasan soal apa itu sprayer, kamu bisa paham bahwa sprayer merupakan alat yang sangat berguna dalam berbagai bidang. Beragam jenis yang tersedia di pasar memiliki kelebihan dan kelemahannya masing-masing. Nah dengan mengetahui masing-masing jenis sprayer, kamu bisa memilih yang paling sesuai dengan kebutuhan kamu.