10 Jenis Kaca yang Biasa Dipakai untuk Gedung dan Rumah

Kaca menjadi salah satu material yang wajib ada di hampir seluruh bangunan, mulai dari rumah, gedung, tempat ibadah, dan pusat perbelanjaan. Hanya saja, pemilihannya perlu disesuaikan dengan kebutuhan. Karena itulah, kamu perlu mengenal jenis kaca yang biasa dipakai untuk konstruksi bangunan.

Pemilihan ini tentunya perlu melihat aspek karakteristik dari setiap jenis kaca. Dengan begitu, kamu jadi tahu akan menaruh kaca di tempat yang tepat.

Apa Itu Kaca?

Kaca adalah material padat dan amorf yang terbuat dari campuran silika (pasir), soda abu, dan batu kapur. Campuran ini dipanaskan hingga cair, lalu didinginkan dengan cepat untuk menghasilkan lembaran kaca yang keras dan transparan. Secara umum, kaca memiliki ketahanan terhadap air dan lebih tahan lama dibandingkan sejumlah material bangunan.

Penggunaan kaca sudah dimulai sejak 3500 SM di Mesir Kuno. Saat itu, kaca dibuat dengan cara memanaskan pasir dan soda abu dalam tungku sederhana. Kaca yang dihasilkan masih kasar dan buram, dan hanya digunakan untuk membuat perhiasan dan benda-benda kecil lainnya.

Seiring waktu, teknik pembuatan kaca terus berkembang. Orang Romawi menemukan cara untuk membuat kaca yang lebih jernih dan halus. Kaca ini digunakan untuk membuat jendela, pintu, dan mosaik.

Pada abad pertengahan, kaca berwarna menjadi populer. Kaca ini dibuat dengan menambahkan logam atau mineral ke dalam campuran kaca. Kaca berwarna digunakan untuk membuat jendela gereja dan dekorasi bangunan lainnya.

Pada abad ke-19, Revolusi Industri membawa perubahan besar dalam pembuatan kaca. Mesin baru diciptakan untuk memproduksi kaca secara massal, dan harga kaca pun menjadi lebih murah. Hal ini memungkinkan penggunaan kaca yang lebih luas dalam konstruksi dan desain.

Baca juga: Ketahui Macam-macam Roster Beton yang Bisa Bikin Rumahmu Makin Estetik

Jenis-Jenis Kaca

Sekarang sudah banyak jenis kaca yang bisa didapatkan di pasaran. Berikut penjelasan dari masing-masing jenis kaca yang bisa kamu pilih.

1. Kaca float

Kaca float adalah kaca bening yang paling sering kamu lihat di jendela dan pintu. Permukaannya halus, rata, dan tingkat kejernihannya bisa disesuaikan (grade A paling jernih). Kaca ini mudah dipotong, dibentuk, dan dilapisi berbagai bahan seperti cat, film, atau cermin. 

Kamu pun bisa memilih ketebalan sesuai kebutuhan. Ketebalan kaca float tersedia mulai dari 2 mm hingga 19 mm. Makin tebal, sifat kacanya pun makin kuat.

2. Kaca tempered

Jenis kaca yang satu ini sebenarnya merupakan kaca float juga. Namun, kaca tempered diolah sehingga memiliki ketahanan yang lebih kuat lagi. Kaca tempered diklaim memiliki daya tahan lima kali lebih kuat dibandingkan dengan kaca float biasa.

Dalam prosesnya, kaca float dipanaskan hingga suhu tinggi lalu didinginkan dengan cepat. Proses ini membuat struktur molekul kaca menjadi lebih padat dan tahan terhadap benturan, goresan, dan perubahan suhu ekstrem. Pecahan kacanya pun berupa potongan kecil yang tumpul sehingga lebih aman. Kaca tempered cocok untuk pintu geser, etalase toko, dan kaca shower.

3. Kaca laminated

Kaca laminated terdiri dari dua atau lebih lapisan kaca float yang direkatkan dengan lapisan perantara berupa plastik. Proses laminasi ini membuat kaca laminated super kuat dan tahan benturan, serta menjadikannya pilihan yang aman.

Selain itu, kaca laminated juga kedap suara dan tahan api. Jenis kaca ini cocok dipakai untuk area bising atau yang rentan kebakaran. Sering digunakan untuk skylight, railing tangga, dan partisi ruangan.

4. Kaca reflektif

Jenis kaca yang satu ini terbilang cukup unik. Kaca reflektif memiliki satu lapisan yang bisa memantulkan cahaya. Jenis kaca ini biasanya dipakai untuk fasad bangunan, kaca gedung, dan etalase toko.

Fungsinya supaya cahaya matahari tidak langsung masuk ke dalam bangunan. Hal ini membantu menjaga ruangan tetap sejuk dan hemat energi. Cocok diaplikasikan sebagai kaca gedung, etalase toko, dan fasad bangunan.

5. Kaca buram

Kaca buram terbuat dari kaca float yang diproses dengan berbagai metode dan bahan untuk menghasilkan efek buram dengan tingkat dan variasi yang berbeda-beda. Jenis kaca ini dipakai untuk menjaga privasi para penggunanya. Terlebih lagi untuk tempat-tempat yang memang tidak bisa dilihat oleh orang umum.

Jenis kaca buram ideal digunakan untuk kamar mandi, toilet, dan partisi ruangan di dalam kantor. Tersedia dalam berbagai motif dan tingkat keburaman, dari yang paling tipis hingga paling tidak terlihat.

6. Kaca cermin

Nah, jenis yang satu ini paling akrab dengan kehidupan sehari-hari. Kaca cermin merupakan jenis kaca floati yang ditambahkan lapisan logam di salah satu sisinya. Lapisan ini yang membantu memantulkan bayangan dengan lebih cerah dan jelas.

Kaca cermin bisa ditaruh di banyak tempat di dalam rumah, mulai dari kamar tidur, kamar mandi, hingga ruang tamu. Fungsi dari kaca cermin biasanya untuk kebutuhan kecantikan dan kerapian. Kamu bisa melihat pantulan diri lebih jelas hanya dengan melihatnya.

7. Kaca Low-E

Makin banyaknya orang yang sudah paham tentang penghematan energi membuat kaca low-e ini banyak dipakai dalam bangunan. Kaca Low-E (Low Emissivity) memiliki emisivitas rendah yang dapat menahan panas agar tidak mudah keluar dari ruangan. Membantu menjaga ruangan tetap hangat di musim dingin dan sejuk di musim panas. Dengan demikian, penggunaan kaca Low-E dapat menghemat energi dan ramah lingkungan.

8. Kaca laminasi

Kaca laminasi biasanya bisa dijumpai di gedung bertingkat atau bangunan yang sebagian besarnya memakai material kaca. Jenis kaca yang satu ini memiliki level ketahanan yang lebih tinggi dibandingkan dengan kaca lainnya. Pasalnya, kaca ini dilapisi dengan laminasi sehingga tidak mudah retak atau pecah.

Kalaupun kaca ini pecah, serpihan kacanya pun tidak berhamburan ke sekitar. Hal ini akan lebih aman untuk orang-orang yang ada di dekat kaca.

9. Kaca frosted

Kaca Frosted dibuat dengan cara digerus menggunakan pasir atau bahan kimia khusus untuk menghasilkan efek buram. Memberikan privasi tanpa menghalangi cahaya masuk ke dalam ruangan. Cocok untuk diaplikasikan pada pintu, jendela, dan partisi ruangan.

10. Kaca patri

Kaca patri lebih sering dianggap sebagai karya seni yang ditaruh di dalam bangunan. Jenis kaca ini memadukan potongan kaca yang memiliki warna hasil dari oksidasi logam. Potongan kaca tersebut lalu dipasang sehingga membentuk sebuah gambar atau pola tertentu.

Kaca patri biasanya dipakai untuk museum, bangunan bersejarah, hingga rumah bergaya Eropa Kuno. Namun, tidak ada salahnya juga kamu memanfaatkan kaca patri ini di salah satu sudut rumah kamu, loh.

Baca juga: Jenis-jenis Atap untuk Membuat Rumah Jadi Terlindungi dan Estetik

Itu di jenis-jenis kaca yang bisa kamu dapatkan di pasaran. Beli jenis kaca yang kamu butuhkan di BukaBangunan dan jadikan rumah kamu lebih estetik dan elegan. Jangan lupa juga untuk menjadi Partner BukaBangunan supaya kamu bisa membuka usaha agen bahan bangunan sendiri. Dapatkan kesempatan untuk meraih keuntungan berlipat dengan BukaBangunan.