Garis Sempadan Bangunan: Pengertian dan Cara Penetapan
kamu yang hendak mendirikan sebuah bangunan, baik untuk bisnis atau hunian, sebaiknya pahami terlebih dahulu mengenai Garis Sempadan Bangunan (GSB). Sebab, jika kamu menyalahi aturan, bisa saja dikenakan sanksi sesuai dengan undang-undang yang berlaku. Ya, mengenai GSB ini telah diatur dalam undang-undang. Nyatanya, memang dalam membangun sebuah bangunan tidak hanya mementingkan nilai estetik saja, namun ada banyak hal yang harus ikut diperhatikan. Dan kamu bisa juga gabung menjadi distributor material bangunan di Bukabangunan, untuk mendapatkan stok jualan bahan bangunan dan material mu terlengkap dan termurah!
Garis Sempadan Bangunan sejatinya penting untuk kamu ketahui, terlebih dari segi faktor keamanan tempat tinggal kamu. Lantaran, GSB ini memperhitungkan luas lahan yang disisakan beberapa meter dari bangunan yang kamu dirikan sebagai garis pembatas. Garis pembatas yang dimaksud adalah jarak dari lahan satu dengan lahan lainnya. Selain untuk keamanan, aturan tersebut diciptakan agar hunian terlihat lebih teratur.
Pengertian Garis Sempadan Bangunan
Garis Sempadan Bangunan (GSB) dapat diartikan sebagai garis batas minimal yang membatasi tempat tinggal atau hunian dengan batas lahan di sekitarnya. Tak hanya itu, GSB ini juga biasanya berbatasan langsung dengan jalan, rel kereta api, tepi sungai, tepi pantai, hingga jaringan tegangan tinggi. Menurut Perumahan Kementerian PUPR, Garis Sempadan Bangunan adalah batas garis dalam suatu persil atau petak yang tidak boleh dilewati ketika mendirikan suatu bangunan.
Nah, jika kamu terbukti melanggar aturan Garis Sempadan Bangunan, tentu saja terdapat sanksi hukum seperti pidana, pembongkaran, atau bangunan yang kamu dirikan akan disegel, sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku.
Fungsi Garis Sempadan Bangunan
Jelas, Garis Sempadan Bangunan bukan hanya sekadar aturan biasa. tetapi berfungsi dalam banyak hal seperti keamanan, kerapian, hingga keteraturan. Karena mengatur garis jarak minimal dari suatu banguan dengan batas lahan lainnya, Garis Sempadan Bangunan juga meminimalisir risiko yang bisa membuat hunian yang kamu dirikan mengalami kerusakan, khususnya bagi bangunan yang berdampingan dengan sungai atau pantai.
Baca juga: Memahami Pentingnya Fungsi Waterpass dalam Pekerjaan Konstruksi
Selain itu, Garis Sempadan Bangunan juga mengatur upaya menjaga jarak rumah yang satu dengan lainnya agar mencegah menyebarnya api ketika terjadi kebakaran. Sehingga, fungsi dari GSB ini bermanfaat bagi kamu dan juga orang-orang di sekitar tempat tinggal kamu.
Jenis-jenis Garis Sempadan
Garis Sempadan Bangunan mempertimbangkan dengan matang agar tempat tinggal yang kamu dirikan aman dan teratur. Namun, perlu diketahui, garis sempadan ini memiliki beberapa jenis berdasarkan sisi bangunan.
Agar kamu lebih memahami berbagai jenis GSB, berikut beberapa jenis yang perlu kamu ketahui sebelum memulai pembangunan.
- Garis Sempadan Bangunan (GSB) merupakan batas antara dinding terdepan hunian pada sebidang tanah atau persil.
- Garis Sempadan Jalan (GSJ) adalah jenis yang membatasi pekarangan terdepan atau pagar yang kamu dirikan pada tempat tinggalmu.
- Garis Jarak Bebas Samping (GJBS) adalah aturan yang membatasi rumah atau bangunan minimal dua kali jarak dari GSJ dan GSB sesuai persyaratan.
- Garis Bebas Jarak Belakang (GBJB) merupakan batas pagar belakang dari dinding tempat tinggal kamu.
Syarat yang Memenuhi Garis Sempadan Bangunan
Sesuai Pasal 13 Undang-Undang No. 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung dan Keputusan Menteri Pekerjaan Umum No 441 Tahun 1998, ada beberapa persyaratan yang bisa dinyatakan telah memenuhi Garis Sempadan Bangunan. Berikut beberapa persyaratan yang wajib kamu ketahui.
- Bidang pada dinding tempat tinggal kamu tidak boleh melampaui batas dari pekarangan
- Pondasi atau struktur pada bangunan paling luar harus dibuat memiliki jarak sekitar 10 cm ke arah dalam dari batas bangunan
- Bagi kamu yang akan melakukan perbaikan atau renovasi, disyaratkan untuk membuat dinding batas tersendiri pada samping dinding terlebih dahulu. Hal ini khususnya bagi yang bangunan dinding batas awalnya bersama dengan bangunan di sampingnya
- Untuk kamu yang memiliki hunian rapat atau tdak memiliki jarak bebas di sampingnya, jarak bebas belakangnya ditentukan minimal dari setengah besarnya garis sempadan di muka bangunan
- Selain di atas, membangun sebuah hunian juga perlu memperhatikan estetika. Misalnya, ketika berkaitan dengan peletakan dalam komponen struktur yang akan berhubungan dengan standar tinggi pada suatu bangunan. Nantinya, tata letak pada banguan dengan batas bangunan lain akan terlihat lebih teratur.
Cara Menetapkan GSB
Mengingat pentingnya Garis Sempadan Bangunan karena ada sanksi yang menanti jika melanggar atau tidak memenuhi peraturan yang berlaku, karenanya kamu harus mengetahui bagaimana cara menetapkan GSB yang sesuai dengan undang-undang yang berlaku.
Seperti yang telah dijelaskan di atas, jika Garis Sempadan Bangunan merupakan garis batas yang tidak boleh dilewati saat mendirikan bangunan. Artinya, jangan sampai bangunan tersebut melebihi batas dari GSB yang telah ditetapkan. Penentuan GSB ini pun bisa berbeda-beda, tergantung dari lokasi dan kriteria kelas jalan.
Selain itu, jika kamu tengah membangun di lokasi hook, perhitungan Garis Sempadan Bangunan ini memiliki dua ketentuan, yakni dari depan bangunan dan samping bangunan. Untuk GSB samping bangunan juga belakang, terdapat beberapa persyaratan menurut Keputusan Menteri Pekerjaan Umum No. 41/KPTS/1998 tentang Persyaratan Teknis Bangunan Gedung.
Beberapa persyaratannya adalah struktur dan pondasi bangunan paling luar harus memiliki jarak minimalnya adalah 10 centimeter dari batas bangunan ke arah dalam, serta dinding terluar bangunan tidak melebihi batas pekarangan.
Penetapan Garis Sempadan Bangunan ini bisa berdasarkan dari besarnya ukuran dari jalan. Pasalnya, semakin besar ukurannya, maka jarak GSB juga akan menjadi lebih besar jika dibandingkan dengan ukuran jalan yang lebih kecil.
Jika kamu masih bingung dengan cara menghitungnya, secara umum penetapan GSB ini memiliki rumus berupa setengah dari luas batasan bangunan maupun lahan. Namun, untuk lebih pasti mengenai seberapa jarak batas yang diperbolehkan dan tidak boleh dilewati atau ukuran sejauh mana GSB-nya, kamu bisa menanyakannya pada Dinas Tata Kota di daerahmu. Nantinya, kamu akan diberikan advice planning atau KRK (Keterangan Rencana Kota) yang merupakan dokumen surat rekomendasi teknis.
Tentu, dengan menghubungi pihak Dinas Tata Kota dapat meminimalisir adanya pelanggaran saat melakukan pembangunan. Apabila, proses pembangunan dilakukan oleh pengembang, kamu bisa kembali memeriksa dokumen perjanjian pembangunan. Jika tidak sesuai, kamu bisa berdiskusi dengan pengembang tersebut mengenai GSB.
Baca juga: Panduan Merancang dan Rekomendasi Desain Rumah 2 Lantai
Dengan demikian, kamu sudah bisa memperkirakan batas GSB atau berapa jarak yang perlu disiapkan saat melakukan pembangunan. Jadi, dalam proses membangun pun kamu bisa merasa aman dan tenang.
Memang, dalam melakukan pembangunan ini banyak persiapan yang perlu diketahui dan dilakukan untuk menghindari hal yang tidak diinginkan. Selain mengenai dokumen, penetapan Garis Sempadan Bangunan, mempersiapkan material dan peralatannya pun sama pentingnya. Untuk membantu kamu dalam proses menyiapkan pembangunan bangunan impian, kamu bisa membeli material dan peralatan di BukaBangunan. Lantaran, di platform satu ini kualitas terjaga, barang selalu ada, dan yang penting harga juga kompetitif, lho. Yuk, cek di sini agar persiapan pembangunanmu semakin mudah.